13 Sep 2020
Dwi Ayu Rochani
Trimester Pertama
Trimester Pertama
Seiring dengan selera makan yang meningkat, junk food sering kali menjadi pilihan ibu hamil untuk memenuhi selera makannya. Padahal, jenis makanan ini sebenarnya tidak direkomendasikan bagi ibu hamil karena dapat berisiko bagi perkembangan janin.
Perubahan hormon yang terjadi pada ibu hamil sering kali membuat mereka menginginkan macam-macam makanan yang bisa memanjakan lidah alias ngidam. Salah satu makanan yang sering diidamkan ibu hamil adalah junk food.
Junk food atau makanan cepat saji memang dikenal dengan rasa dan wanginya yang menggoda. Namun, ada alasan mengapa makanan-makanan ini diberi nama junk atau “sampah” dan perlu dihindari, termasuk oleh ibu hamil.
Alasan Tepat Menghindari Junk Food Saat Hamil
Junk food yang dikonsumsi ibu hamil dapat merugikan kesehatan bayi yang dikandungnya. Berikut ini adalah beberapa alasan mengapa bayi dalam kandungan akan merugi jika ibu hamil mengonsumsi makanan cepat saji seperti dilansir dari alodokter:
1. Tidak menyediakan nutrisi yang diperlukan
Makanan cepat saji umumnya tidak mengandung cukup nutrisi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi, termasuk pembentukan organ-organ penting dan sistem kekebalan tubuh.
Jika makanan yang masuk ke dalam tubuh ibu terus-terusan rendah nutrisi, bisa terjadi gangguan pada proses pertumbuhan bayi.
2. Meningkatkan risiko alergi
Kebanyakan junk food mengandung banyak karbohidrat dan gula. Menurut penelitian, wanita yang banyak mengonsumsi gula pada masa kehamilan lebih berisiko memiliki anak yang mengalami alergi atau asma.
3. Meningkatkan risiko cacat lahir
Selain tinggi karbohidrat dan gula, junk food juga populer akan kadar lemaknya yang tinggi. Sebuah studi pada hewan menunjukkan konsumsi makanan tinggi lemak selama kehamilan meningkatkan risiko anak terlahir dengan cacat. Meski begitu, hal ini belum dibuktikan pada manusia.
Baca juga : Mengapa Ibu Hamil Seing Mual ?
4. Meningkatkan risiko kecanduan
Hasil studi pada hewan yang lainnya menunjukkan bahwa ibu yang banyak mengonsumsi makanan tinggi lemak dan gula, seperti junk food, dapat dikatakan sedang “memprogram” anaknya untuk kecanduan terhadap makanan tersebut.
Studi lain juga mendukung pernyataan di atas. Pada penelitian lain, ditemukan bahwa konsumsi makanan tinggi lemak selama hamil dapat meningkatkan risiko terjadinya kelainan neuropsikiatri yang salah satunya adalah kecanduan. Meskipun dibutuhkan penelitian lebih lanjut, hal ini harus menjadi catatan untuk ibu hamil.
5. Berisiko mengalami obesitas
Uji klinis lainnya juga menunjukkan bahwa kebanyakan bayi yang lahir dari ibu yang terbiasa mengonsumsi makanan junk food sejak hamil memiliki berat badan berlebih. Hal ini juga akan meningkatkan risiko ia mengalami obesitas di masa kanak-kanak, maupun saat ia dewasa.
Selain berdampak buruk pada bayi, terlalu banyak mengonsumsi junk food juga bisa membuat ibu hamil menjadi lebih berisiko mengalami gangguan kesehatan, seperti kelelahan, sakit maag, dan diabetes. Pertambahan berat badan yang berlebihan selama hamil juga akan menyebabkan stretch mark yang sulit hilang setelah melahirkan.
Bagikan Artikel
Shop at MOOIMOM