03 Mar 2021
Ika
Saat perut bayi sakit, Moms berusaha cepat-cepat ingin mengobati. Permasalahannya, Moms kadang bingung penyebab sakit perut Si Kecil itu apa, karena bayi belum bisa mengutarakan di mana letak sakitnya. Sakit perut memang sering menimpa bayi dan anak-anak. Umumnya, penyebab sakit perut tidak serius. Agar Moms tidak khawatir berlebihan, ada baiknya mengenali ciri-ciri bayi sakit perut pada bayi, apakah masih skala ringan atau perlu segera ke dokter untuk mendapat pertolongan medis.
Ciri-Ciri Bayi Sakit Perut
Meskipun tidak bisa menunjukkan letak rasa sakitnya, Moms dapat melihat dari ciri-ciri yang ditunjukkan bayi, seperti berikut ini.
Penyebab Bayi Sakit Perut
Setelah mengetahui ciri-ciri Si Kecil saat sakit perut, Moms bisa mencari tahu penyebab dan cara mengatasinya.
Pada bayi, kolik dan kelebihan gas bisa terjadi bersamaan. Hal ini dikarenakan sistem pencernaan bayi belum sempurna, dan akan membaik seiring bertambahnya usia Si Kecil. Kelebihan gas bisa dikarenakan bayi banyak menelan udara, kesulitan mencerna ASI atau susu formula, dan terpengaruh ASI karena ibu mengonsumsi bahan makanan tertentu.
Cara mengatasi: jika Moms menyusui Si Kecil, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter mengenai asupan Anda. Moms bisa mengatasi masalah ini dengan menghindari makanan pemicu alergi pada bayi. Jika Moms memberi susu formula, tanyakan pada dokter apakah beralih ke merek atau jenis lain dapat membantu.
Sembelit biasanya terjadi pada bayi yang mulai belajar makan atau masuk masa MPASI. Namun, bisa saja sembelit terjadi pada bayi di bawah usia 6 bulan. Sembelit bisa sangat menyakitkan bagi bayi karena kotoran yang dikeluarkan keras, kering, dan teksturnya padat. Penyebab Si Kecil bisa sembelit karena ia menahan saat buang air besar, tidak cukup minum, tidak cukup makanan kaya serat, perubahan pola makan dan rutinitas, minum obat tertentu, dan alergi susu.
Cara mengatasi: apabila bayi masih di bawah 6 bulan, lakukan pijatan I Love You atau ILU. Gerakan dimulai dari dada kiri ke arah perut bawah seperti huruf “I” sebanyak 6 kali, kemudian dilanjutkan gerakan pijatan membentuk huruf “L” terbalik dari dada kanan ke dada kiri turun ke perut bawah bagian kiri sebanyak 6 kali. Terakhir, lakukan gerakan pijatan membentuk huruf “U” terbalik dari perut bawah kanan ke perut bawah kiri.
Cara lainnya, Moms bisa menekuk lutut bayi ke arah dadanya. Atau, gerakkan kaki bayi seperti orang mengayuh sepeda sehingga gas atau angin yang terjebak di perut bayi dapat keluar dengan mudah. Apabila bayi sudah makan, hindari pemberian makanan pemicu sembelit seperti susu dan keju. Selain itu, jangan beri Si Kecil obat pencahar tanpa rekomendasi dari dokter. Pertolongan pertama lainnya kala bayi sembelit, bisa dicari tahu lewat artikel ini.
Bayi yang mengalami refluks akan merasakan sensasi terbakar pada kerongkongannya karena pengaruh asam lambung yang naik. Terkadang, bayi dengan refluks mengalami gangguan pencernaan atau disebut gastroesophageal reflux (GERD). Tanda-tanda bayi GERD seperti menolak makan, cegukan, tersedak, sering batuk pada malam hari, mengalami infeksi telinga cukup sering, sering muntah, nafas yang berbunyi, dan berat badan susah naik.
Cara mengatasi: evaluasi posisi menyusui yang Moms lakukan dengan tetap menjaga bayi berada dalam posisi tegak, sehingga asam lambung keluar dari kerongkongan. Jika membutuhkan obat-obatan, Moms dapat berrkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.
Berikut ini beberapa penyebab sakit perut pada bayi yang jarang terjadi, yakni, Si Kecil mengalami infeksi virus dan bakteri, karena parasit, radang usus buntu, dan penyumbatan usus.
Cara mengatasi: untuk menyembuhkan penyebab sakit perut yang serius, Moms membutuhkan bantuan tenaga medis. Hal ini dikarenakan dokter membutuhkan hasil laboratorium untuk menguji tinja bayi untuk memastikan apakah sakitnya dikarenakan virus, bakteri, atau parasit. Radang usus buntu jarang terjadi pada anak di bawah 5 tahun, sementara penyumbatan usus bisa terjadi pada bayi usia 8-14 tahun. Pada kasus penyumbatan usus, dokter membutuhkan pembedahan untuk menyembuhkan usus.
Jika Si Kecil mengalami demam berkepanjangan dengan suhu di atas 38 derajat, muntah-muntah, dehidrasi, sakit kepala, sakit tenggorokan, dan diare berlangsung berhari-hari segeralah meminta pertolongan medis. Sebaiknya Moms mengenali gejala-gejala sakit perut pada bayi agar tidak terlambat mendapat pertolongan.
Bagikan Artikel
Shop at MOOIMOM