03 Oct 2020
Dwi Ayu Rochani
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyarankan ibu untuk memberikan ASI eksklusif pada bayi mereka. Program ini sudah menjadi rancangan pemerintah di Indonesia. Program ASI eksklusif menyarankan ibu hanya memberikan ASI hingga bayi berusia 6 bulan. Lalu, kapankah waktu yang tepat untuk mengenalkan air putih pada bayi?
ASI dinilai sebagai asupan terbaik untuk bayi di bawah usia 6 bulan. ASI mengandung semua makronutrisi (karbohidrat, protein, lemak) dan mikronutri (vitamin dan mineral) yang dibutuhkan oleh bayi untuk bertumbuh dan berkembang. Dinilai dari proteinnya, ASI lebih unggul daripada susu formula. Protein pada ASI lebih mudah dicerna daripada susu formula atau susu sapi. Kalsium dan zat besi pada ASI juga lebih mudah diserap oleh tubuh bayi.
Selain asupan utama tersebut, ASI juga mengandung antibodi, sel hidup seperti sel darah putih (yang melawan infeksi), enzim, dan hormon yang membuat ASI sempurna dan tidak dapat digantikan oleh susu formula. ASI dapat memberikan perlindungan terhadap infeksi sehingga bayi tidak mudah terkena penyakit. Di samping itu, ASI eksklusif dapat menurunkan risiko penyakit lainnya seperti diabetes, obesitas, dan asma pada kemudian hari.
Tak hanya untuk bayi, ASI eksklusif juga sangat bermanfaat untuk sang ibu. Memberikan ASI eksklusif dapat membuat rahim ibu lebih cepat kembali ke ukuran semula. Saat ibu menyusui, rahim akan berkontraksi akibat hormon oksitosin yang dikeluarkan tubuh sehingga perdarahan setelah persalinan akan lebih cepat berhenti. Keuntungan lainnya untuk ibu adalah risiko penyakit kanker payudara dan ovarium akan lebih rendah. Dengan ASI eksklusif, ikatan batin antara ibu dan bayi juga akan tercipta.
Lalu, kapankah waktu yang tepat untuk mengenalkan air putih pada bayi? Dilansir dari klikdokter.com, tentunya, suatu waktu ibu harus mengenalkan air putih kepada anak, karena air putih merupakan asupan penting manusia. Namun, pada bayi ASI eksklusif, mereka tidak membutuhkan dan tidak perlu diberikan air putih. Bayi berusia di bawah 6 bulan mendapatkan cukup cairan hanya dari ASI, walaupun pada cuaca panas dan ketika bayi berkeringat.
Akan tetapi, ketika bayi sudah menginjak usia 6 bulan, bayi sudah boleh diberikan sedikit air putih ketika haus atau berkeringat. Hanya saja, perlu diingat untuk jangan terlalu banyak memberikan air putih karena dapat membuat bayi menjadi kembung, tidak mau lagi minum ASI, atau bahkan sakit perut. Apalagi, terlalu banyak air putih juga mengganggu proses penyerapan nutrisi dari ASI.
Baca juga : Ini Cara Atasi Mual Saat Hamil
Pada kasus yang lebih gawat (tapi jarang, pemberian air putih terlalu banyak dapat menyebabkan intoksikasi air. Dalam kondisi ini, air mengencerkan kadar garam dalam tubuh sehingga tubuh mengalami ketidakseimbangan cairan. Akibatnya, bayi dapat mengalami kejang, penurunan kesadaran, bahkan koma.
Ketika anak menginjak usia 1 tahun dan sudah mengonsumsi makanan padat, ibu dapat memberikan air putih sesuai dengan keinginan anak. Pada kondisi tertentu seperti diare, anak dapat mengalami kekurangan cairan. Hindari pemberian air putih karena anak membutuhkan carian yang mengandung elektrolit. Namun, sebaiknya tetap berkonsultasi ke dokter sebelum memberikan cairan elektrolit kepada anak Moms.
Sebagai kesimpulan, bayi ASI eksklusif tidak perlu diberikan air putih. Setelah menginjak usia 6 bulan, bayi sudah boleh diperkenalkan sedikit air putih.
Bagikan Artikel
Shop at MOOIMOM