Kalsium untuk Ibu Menyusui, Apa Pengaruhnya Bagi Kesehatan Bayi?

calendar icon

28 Jan 2021

author icon

Ika

category icon

Tips Menyusui

Kalsium untuk Ibu Menyusui, Apa Pengaruhnya Bagi Kesehatan Bayi?

Kalsium merupakan salah satu zat yang sangat penting dalam pertumbuhan bayi. Bahkan sejak ia berada dalam rahim. Kalsium awal yang diperoleh bayi, tentu, bersumber dari nutrisi Moms sebagai penyedia Air Susu Ibu (ASI). Jika kecukupan kalsium tak mampu terpenuhi dengan baik, artinya pertumbuhan bayi berpeluang terhambat.

Bayi membutuhkan kalsium sebagai penyokong pertumbuhan tulang. Sehingga, dalam pertumbuhannya kelak, ia dapat terhindar dari risiko cacat fisik. Bayi juga membutuhkan kalsium untuk membentuk struktur gigi yang baik sekaligus kuat.

Sebelum tumbuh gigi primer yang lebih lengkap, gigi susu tumbuh terlebih dulu di mulut si kecil. Gigi-gigi ini akan mulai tumbuh saat si kecil memasuki usia 6-12 bulan. Masing-masing anak memiliki pertumbuhan gigi susu yang berbeda. Biasanya anak perempuan akan memiliki gigi susu lebih cepat daripada anak laki-laki.

Kalsium nantinya akan pula menyempurnakan sistem syaraf bayi, mengembangkan irama jantung serta menormalkan sistem pembekuan darah.

Jadi, bayangkan ketika Moms tengah menyusui. Dan, pada saat yang sama, ingin cepat-cepat menurunkan berat badan. Maka Moms diet habis-habisan. Cara itu, Moms, turut mengurangi pasokan kalsium bagi bayi. Risikonya bagi bayi, selain disebutkan di atas, dapat dilihat dalam artikel ini.

Asupan kalsium harian yang direkomendasikan untuk wanita menyusui adalah 1.000 miligram per hari. Takarannya setara dengan yang direkomendasikan bagi perempuan mengandung. Begitu melahirkan Si Kecil, sebanyak 250 hingga 350 miligram di antaranya akan ditransfer ke tubuh mungilnya.

Sebetulnya kita dapat dengan mudah menemukan sumber alami kalsium, kok. Hanya perlu kemauan. Juga mengingat, ada seorang makhluk hidup mungil yang selayaknya bertumbuh dengan baik. Sumber alami kalsium itu misalnya biji-bijian, keju serta sayuran berdaun hijau gelap.

Beberapa biji-bijian tercatat mengandung kalsium tinggi. Yang bisa ditemukan di Indonesia, misalnya biji wijen. Pada satu sendok makan biji wijen terkandung sembilan persen kebutuhan kalsium harian. Sementara dari keluarga keju, parmesan mengandung kalsium yang paling tinggi. Dalam 28 gram keju parmesan terkandung 331 miligram kalsium.

Baca juga: 7 Sumber Kalsium untuk Ibu Hamil, Semuanya Gampang Didapat!

Secara persentase, jumlah itu dapat mencukupi 33 persen dari keseluruhan kebutuhan harian kalsium Moms. Namun, perlu diingat juga, konsumsi keju harus diseling-seling dengan sumber kalsium lain. Sebab, keju turut mengandung lemak dan kalori.

Bayam, yang disimpan dan dimasak dengan cara yang tepat, bisa mencukupi 28 persen kebutuhan harian kalsium. Selain itu, bayam juga sarat akan kandungan vitamin A dan vitamin C. Kalsium juga dapat diperoleh dari sarden dan salmon dalam kemasan kaleng. Kandungan kalsium keduanya termasuk tinggi. Sebab, tulang sarden dan salmon dapat pula kita makan. Tulang itulah penyimpan kandungan tertinggi kalsium pada ikan.


Bagikan Artikel



Produk Terkait

Shop at MOOIMOM


Shop at MOOIMOM