18 Mar 2019
fallin
Preeklamsia biasanya muncul pada usia kandungan lebih dari 20 minggu. Paham mengenai penyebab dan gejala preeklamsia dapat mengurangi risiko yang membahayakan bagi ibu dan janin.
Preeklamsia adalah gangguan kehamilan yang ditandai oleh tekanan darah tinggi dan kandungan protein yang tinggi dalam urine. Kondisi ini dapat membahayakan organ-organ lainnya, seperti ginjal dan hati.
Bahkan untuk kondisi yang lebih parah dan tidak mendapat pengobatan, preeklamsia dapat menjadi eklamsia. Eklamsia adalah kondisi preeklamsia yang disertai kejang. Hal ini dapat berakibat fatal bagi ibu dan janin, bahkan dapat menyebabkan kematian.
Pada bayi, preeklamsia dapat mengakibatkan kelahiran prematur dan pertumbuhan janin yang terhambat. Maka dari itu penting bagi ibu hamil untuk mengetahui gejala, penyebab, dan bagaimana cara mencegah serta mengatasi gangguan ini.
BACA JUGA : Tanda Bahaya Sesak Nafas yang Berbahaya untuk Bumil
Sampai saat ini belum ada penyebab pasti terjadinya preeklamsia. Namun medis menduga kelainan pada plasenta yang berfungsi untuk menyalurkan darah dari ibu ke bayi di dalam kandungan adalah penyebab terjadinya preeklamsia.
Faktor genetik atau adanya riwayat keluarga yang pernah mengalami preeklamsia juga diduga berperan dalam mekanisme penyakit ini.
Pada keadaan normal, plasenta mendapatkan suplai darah yang banyak dan konstan untuk mendukung perkembangan bayi. Namun pada kondisi preeklamsia, plasenta diduga tidak mendapatkan cukup darah. Hal ini mengakibatkan suplai darah kepada bayi terganggu.
Berbagai sinyal dan substansi dari plasenta yang terganggu menyebabkan tekanan darah ibu naik.
Faktor lain yang mungkin dapat memengaruhi munculnya preeklamsia, antara lain:
Gejala-gejala Preeklamsia
Preeklamsia terkadang tidak disertai dengan gejala-gejala tertentu, maka wanita hamil perlu melakukan pemeriksaan kehamilan secara teratur dan mengecek tekanan darah.
Tekanan darah yang tinggi bisa menjadi gejala awal preeklamsia. Waspadai jika tekanan darah mencapai 140/90 mmHg atau lebih.
Gejala lainnya yang mungkin muncul dapat berupa sakit kepala hebat, mengalami gangguan penglihatan, terhadap cahaya, sesak napas, mual, dan muntah. Selain itu, nyeri dapat muncul pada perut bagian atas, tepatnya di bawah rusuk sebelah kanan.
BACA JUGA : Ini yang Akan Terjadi Jika Ibu Hamil Sesak Napas
Cara Mengatasi Preeklamsia
Jika ibu hamil terdeteksi mengalami preeklamsia, dokter akan melakukan pemeriksaan kehamilan lebih sering dibandingkan pemeriksaan rutin pada ibu hamil normal.
Dokter juga akan melakukan beberapa tes guna mengetahui kondisi bayi dalam kandungan.
Tata laksana preeklamsia yang paling utama adalah persalinan. Apabila usia kandungan tidak terlalu muda, biasanya dokter akan menyarankan untuk melakukan proses kelahiran lebih cepat agar tidak membahayakan kondisi ibu dan bayi dalam kandungan.
Bagikan Artikel
Shop at MOOIMOM