Jantung Berdebar Ketika Hamil, Berbahaya atau Tidak?

calendar icon

24 Oct 2021

author icon

Anggraini Nurul F

category icon

Kehamilan

Jantung Berdebar Ketika Hamil, Berbahaya atau Tidak?

Saat mengandung, volume darah Moms akan naik sekitar 40 persen. Hal tersebut terjadi agar janin dalam perut mendapat suplai darah yang dibutuhkan guna membantu mereka tumbuh, berkembang, dan mendapatkan oksigen.

Pada kehamilan trimester kedua, pembuluh darah di tubuh Moms mulai melebar. Hal ini menyebabkan tekanan darah Momssedikit turun. Sedangkan pada kehamilan trimester ketiga, sekitar 20 persen darah dalam tubuh Moms akan dialirkan menuju rahim.

Pertambahan volume darah dan perubahan pada pembuluh darah ini membuat jantung harus bekerja lebih keras dan lebih cepat untuk mengalirkan darah tersebut. Akibatnya, detak jantung bertambah sekitar 10 sampai 20 denyut per menit.

Selain itu, jantung berdebar saat hamil juga bisa disebabkan oleh stres, cemas, konsumsi makanan atau minuman yang mengandung kafein, konsumsi obat pilek dan alergi yang mengandung pseudoephedrine, riwayat gangguan jantung saat kehamilan yang lalu, riwayat gangguan jantung sebelum hamil, atau anemia.

Terkadang, jantung berdebar saat hamil bisa menjadi gejala tiroid yang terlalu aktif, terutama jika Moms memang memiliki gejala kelainan tiroid sebelumnya. Walaupun sangat jarang, jantung berdebar saat hamil yang disertai sesak napas bisa menjadi pertanda adanya aritmia jantung, yaitu suatu kelainan pada irama jantung.

Seperti yang sudah diketahui, wanita hamil mengalami banyak perubahan, salah satunya detak jantung yang lebih cepat dari biasanya. Saat mengandung, volume darah ibu hamil mengalami peningkatan, hal inilah yang kerap menyebabkan jantung berdebar saat masa kehamilan. 

Jantung Berdebar Saat Hamil, Berbahaya atau Tidak?

jantung berdebar ketika hamil

Jantung berdebar selama kehamilan umunya tidak berbahaya. Namun, jika Momsmengalami gejala lain yang menyertainya, segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan penjelasan medis yang lebih lanjut mengenai kondisi Moms. Ada pun gejala tersebut di antaranya:

  • Pusing
  • Pandangan gelap seperti mau pingsan, atau betul-betul pingsan
  • Sesak napas
  • Nyeri dan sesak di bagian dada, lengan, atau rahang

Baca Juga:
Penyebab Jantung Berdebar Saat Hamil dan Cara Mengatasinya


 

  • Berkeringat lebih banyak dari biasanya
  • Intensitas debaran lebih sering dan lebih terasa
  • Merasa pusing
  • Denyut nadi tidak teratur
  • Batuk darah

Penyebab Jantung Berdebar Saat Hamil

 1. Perubahan Hormon

Penyebab jantung berdebar pada ibu hamil selanjutnya, yaitu kondisi hormon. Seseorang yang sedang mengalami menstruasi, kehamilan, dan menopause dapat menyebabkan jantung berdebar-debar. Beberapa kondisi tersebut dapat menimbulkan tekanan ekstra pada jantung.

2.Mengalami Stres

Penyebab jantung berdebar pada ibu hamil yang paling umum terjadi juga sering berkaitan dengan kondisi psikologis. Saat pikiran dalam situasi stres, tubuh melepaskan hormon adrenalin. Merespon peningkatan hormon stres ini, meningkatkan risiko jantung berdetak kencang karena bekerja lebih keras untuk meningkatkan pasokan darah ke otot, jantung, dan organ vital lainnya.


Baca Juga:
Berbahayakah Jantung Berdebar saat Hamil?


3.Aritmia

Aritmia merupakan salah satu kondisi kesehatan yang dapat mengganggu irama jantung. Aritmia terjadi saat sinyal listrik ke jantung yang mengkoordinasikan detak jantung berfungsi dengan baik. Sehingga kondisi ini dapat berpengaruh terhadap kinerja jantung dan memicu jantung berdetak dengan cepat.

4.Peningkatan Volume Darah

Salah satu penyebab jantung berdebar pada ibu hamil lainnya yaitu peningkatan volume darah. Kondisi ini bisa membuat jantung ibu hamil harus bekerja lebih cepat dari biasanya. Hal inilah yang kerap menyebabkan jantung berdebar pada masa kehamilan.

Cara Mengatasi Jantung Berdebar Saat Hamil

Jangan panik jika mengalami jantung berdebar saat hamil, ini beberapa langkah yang dapat dilakukan:

  • Istirahat yang banyak dan dan hindari aktivitas fisik yang berat.
  • Kelola stres dengan baik.
  • Hindari asap rokok, serta konsumsi alkohol, kafein dan obat-obatan yang tidak sesuai anjuran dari dokter
  • Pantau kenaikan berat badan saat hamil, karena berat badan naik terlalu banyak saat hamil memberi beban atau tekanan tambahan pada jantung.
  • Rutin ke dokter kandungan selama kehamilan untuk memeriksakan kesehatan ibu dan janin
  • Minum obat sesuai resep dokter, jika dianjurkan.






 


Bagikan Artikel


Artikel Terkait

Shop at MOOIMOM