23 Sep 2024
Danissa
Menyusui
Menyusui
Setiap ibu pasti ingin memastikan bayinya bisa memperoleh ASI yang cukup dan berkualitas. Secara umum, kualitas ASI dapat diukur salah satunya dari warnanya. ASI dapat berubah-ubah warna seiring waktu dan hal ini merupakan hal yang umum terjadi ya Moms.
Di masa awal setelah melahirkan, biasanya ASI yang diproduksi akan berbentuk kolostrum. Cairan ini merupakan bentuk ASI yang biasanya dikeluarkan 3-5 hari setelah melahirkan. Kolostrum sendiri merupakan tahap awal dari proses menyusui dan walaupun hanya diproduksi beberapa hari saja, nutrisi yang terkandung dalam kolostrum sangat luar biasa. Dengan warnanya yang cenderung kuning dan oranye, kolostrum juga memiliki tekstur yang cukup kental dibandingkan ASI yang diproduksi setelah melewati fase kolostrum.
Setelah fase kolostrum, ASI yang diproduksi akan mengalami perubahan baik warna maupun teksturnya. Fase ini disebut sebagai fase transisi dari kolostrum menuju ASI yang matang. ASI dalam fase transisi ini akan memiliki tekstur yang lebih encer dan cenderung berwarna putih agak bening.
Jika ASI sudah berubah warna menjadi putih seperti susu pada umumnya, ini berarti Moms sudah berada dalam fase ASI matang. Dalam fase ini, ASI yang dihasilkan tidak akan selalu sama baik dalam warna maupun teksturnya. Hal ini dikarenakan ASI yang pertama keluar pada saat menyusui walaupun memompa akan berbeda dengan ASI yang keluar pada sesi akhir menyusui atau memompa dan inilah yang dapat disebut dengan foremilk dan hindmilk.
Foremilk merupakan ASI yang keluar pada awal sesi menyusui dan warnanya cenderung putih kebiruan dan teksturnya lebih encer karena rendah lemak. Sedangkan hindmilk merupakan ASI yang keluar pada akhir sesi menyusui dan warnanya putih kekuningan dan teksturnya lebih kental karena mengandung banyak lemak. Masing-masing jenis ASI memiliki kandungan nutrisinya masing-masing sehingga Moms bisa menyesuaikan dengan kebutuhan si kecil.
Perubahan warna ASI merupakan hal yang wajar ya Moms. ASI dapat berubah warna tidak hanya saat proses peralihan kolostrum ke ASI matang saja tetapi juga bisa disebabkan karena beberapa hal. Berikut beberapa jenis warna ASI yang mungkin saja terjadi pada busui :
Moms tahu tidak? Konsumsi sayur-sayuran khususnya sayuran yang berwarna hijau dapat mempengaruhi warna ASI loh. ASI yang berubah menjadi warna kehijau-hijauan merupakan efek dari sayuran hijau yang Moms konsumsi seperti bayam, kangkung, brokoli dan sayuran lainnya.
Sebenarnya perubahan warna ASI menjadi pink, jingga atau kemerahan juga dapat disebabkan karena konsumsi makanan seperti buah bit, buah stroberi dan makanan yang cenderung berwarna pink, merah atau jingga.
ASI berwarna merah kecoklatan atau coklat, bisa disebabkan karena ASI yang tercampur dengan darah. Hal ini dapat terjadi karena adalah pendarahan di jaringan kapiler di payudara ataupun luka luar seperti pada puting. Jika hal ini terjadi, Moms bisa melakukan pengobatan di rumah atau konsultasi ke dokter.
Perubahan warna ASI ini memang yang paling jarang terjadi pada busui kecuali jika Moms mengonsumsi antibiotik minocycline. Antibiotik ini biasanya dikonsumsi oleh ibu yang baru saja melahirkan untuk mengobati infeksi bakteri pasca persalinan. Moms perlu tahu, antibiotik ini tidak dianjurkan untuk dikonsumsi jangka panjang oleh ibu menyusui sehingga Moms perlu mengkonsultasikan ini lebih lanjut ke dokter ya.
Perubahan warna ASI tidak seluruhnya membahayakan, hal ini dapat disebabkan oleh makanan, suplemen atau obat yang dikonsumsi. Meskipun demikian, jika perubahan warna ASI tertentu tidak kunjung kembali ke warna biasanya seperti putih kekuningan atau bening kebiruan (foremilk & hindmilk), Moms bisa konsultasikan hal tersebut ke dokter laktasi ya.
Untuk membuat proses menyusui lancar, Moms bisa menggunakan alat bantu pompa ASI dari Mooimom seperti M2 Pro Electric Wireless Breast Pump atau M3 Electric Wireless Breast Pump yang sudah berteknologi canggih dan pastinya praktis untuk digunakan.
Bagikan Artikel
Shop at MOOIMOM