Ini Cara Tes Alergi Susu Sapi Pada Bayi

calendar icon

23 Apr 2022

author icon

Anggraini Nurul F

category icon

0-6 bulan

Ini Cara Tes Alergi Susu Sapi Pada Bayi

Bagaimana cara tes alergi susu sapi pada bayi? Saat si kecil menunjukan gejala alergi terhadap susu sapi, Moms jangan buru-buru percaya yah. Sebaiknya sebelum memutuskan apakah Si Kecil benar alergi susu sapi atau tidak, Moms harus lakukan tes alergi susu sapi. Beberapa bayi memang memiliki masalah pencernaan yang sensitif, biasanya jika alergi susu sapi si kecil menunjukkan gejala-gejala tertentu seperti diare salah satunya. Namun untuk lebih memastikan, hendaknya Moms lakukan tes alergi susu sapi.

Yuk simak, berbapa cara tes alergi susu sapi pada bayi dibawah ini yang bisa Moms lakukan pada Si Kecil.

Ini Cara Tes Alergi Susu Sapi Pada Bayi

cara tes alergi susu sapi pada bayi

Berikut beberapa cara untuk melakukan tes alergi susu sapi pada bayi, yuk dicoba Moms!

1. Tes alergi susu sapi pada bayi dengan tes darah

Terdapat sejumlah tes darah yang dapat dilakukan untuk mengetahui pemicu alergi susu sapi pada bayi. Tes darah ini bertujuan untuk mengukur jumlah antibodi di dalam darah pada alergen yang berbeda-beda sehingga pemicu alergi susu sapi bayi bisa diketahui. Semakin tinggi jumlah antibodi yang dideteksi, semakin tinggi kemungkinan  alergi susu sapi pada bayi.

Sama seperti tes darah lainnya, dokter akan mengambil darah dari tubuh bayi. Kemudian, darah tersebut akan dikirim ke laboratorium untuk diperiksa lebih lanjut. Tes alergi pada bayi ini dapat mengidentifikasi lebih dari satu alergi.

Keunggulan dari tes darah adalah anak Moms tidak perlu mengalami reaksi alergi, seperti pada skin prick test atau tes intradermal. Sayangnya, diperlukan waktu beberapa hari untuk mendapatkan hasil tesnya.


Baca Juga:
Ini Merk Susu Formula Untuk Bayi Alergi Susu Sapi


bannerbanner

2. Tes intradermal

Tes alergi susu sapi pada bayi selanjutnya adalah tes intradermal. Tes alergi susu sapi untuk bayi ini dilakukan dengan cara menyuntikkan sedikit alergen ke bagian kulit lengan. Tes intradermal umumnya dilakukan untuk mengidentifikasi alergi susu sapi terhadap penisilin atau racun serangga.

Setelah 15 menit, dokter akan melihat area kulit yang sudah disuntik. Jika ada reaksi alergi yang muncul, bisa jadi anak Moms memiliki alergi terhadap senyawa yang disuntikkan kepadanya.


Baca Juga:
Bagaimana Cara Mengatasi Bayi Alergi Susu Sapi? Coba Cara Ini


3. Skin prick test

Skin prick test (tes uji tusuk) adalah salah satu cara tes alergi susu pada bayi yang dilakukan dengan cara menaruh satu tetes alergen ke kulit bayi. Selanjutnya, alergen itu akan ditusuk dengan jarum agar bisa masuk ke dalam kulit.

Jika bayi memiliki alergi terhadap senyawa tersebut, benjolan berwarna merah yang bengkak di kulit anak akan bermunculan. Cara tes alergi susu sapi untuk bayi ini dapat dilakukan saat di usia 6 bulan ke atas.

Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), skin prick test tidak dapat dilakukan dalam beberapa kondisi berikut:

  • Anak memiliki kelainan kulit yang luas karena skin prick test harus dilakukan pada kulit yang sehat
  • Anak tidak bisa lepas dari obat antihistamin atau obat antialergi
  • Anak mengidap dermatografisme (kondisi kulit bentol dan merah apabila ditekan atau tergores sesuatu).

4. Elimination diet

Elimination diet merupakan salah satu cara tes alergi susu sapi untuk bayi yang dilakukan dengan menghilangkan beberapa makanan yang dicurigai menjadi penyebab  alergi susu sapi pada tubuh si kecil, Moms harus menyingkirkan beberapa makanan yang dicurigai menjadi penyebab reaksi  alergi susu sapi pada pola makan bayi selama 2-3 minggu. 

5. Patch test

Patch test atau uji tempel adalah cara tes  alergi susu sapi pada bayi yang biasanya dilakukan jika mereka menunjukkan reaksi alergi berupa ruam atau gatal-gatal.

Patch test dapat membantu Moms untuk mengetahui apakah ada alergen yang menyebabkan iritasi pada kulit bayi. Tes ini mirip seperti skin prick test, tapi tidak menggunakan jarum suntik.

Akan ada sekitar 20-30 alergen yang ditempelkan pada sebuah tambalan, kemudian tambalan tersebut ditempelkan ke bagian punggung bayi selama 48 jam. Setelah itu, si kecil harus kembali diperiksa dokter untuk melepas tambalannya dan mengetahui hasilnya.

Untuk menghindari berbagai macam virus penyebab diare, Moms harus menjaga kebersihan dan kesterilan barang-barang Si Kecil. Moms bisa gunakan sterilizer yang aman untuk menjaga kebersihan barang-barang Si Kecil sehingga terhindar dari kuman dan berbagai virus yang berbahaya.

bannerbanner

 

 

 


 


Bagikan Artikel


Artikel Terkait

Shop at MOOIMOM