21 Nov 2021
Pangastryan Wisesa Pramudiah
Trimester Pertama
Trimester Pertama
High heels menjadi salah satu alas kaki favorit pilihan wanita. Selain membuat postur tubuh lebih tinggi, high heels juga membuat tubuh lebih indah. Sayangnya, sepatu ini tidak direkomendasikan untuk semua wanita, terutama untuk ibu hamil. Apa alasan tidak dianjurkannya ibu hamil memakai high heels?
Saat memasuki masa kehamilan, Moms kerap kali menemukan banyak pantangan. Pemakaian high heels menjadi salah satunya. Ada banyak risiko yang ditanggung Moms jika nekad memakai sepatu hak tinggi. Apa saja kira-kira bahaya yang mengintai, ya, Moms? Simak ulasannya berikut ini:
Kehamilan dekat dengan berbagai mitos. Mulai dari mitos yang berhubungan dengan hewan, hingga mitos tentang high heels. Salah satu mitos kehamilan yang cukup tenar adalah jika ibu hamil memakai high heels, maka si jabang bayi bisa bermata juling. Mitos ini tentunya terdengar mengerikan. Tapi, apa yang sebenarnya terjadi?
Ternyata, hingga saat ini belum ada penelitian yang membuktikan keterkaitan mata juling pada bayi dengan pemakaian high heels. Jadi, bisa dipastikan bahwa ini hanya mitos tanpa dasar saja. Meskipun Moms setiap hari memakai high heels, mata si jabang bayi tidak akan berubah juling.
Mitos lain yang sering terdengar seputar kehamilan dan high heels adalah Moms sama sekali tidak diperbolehkan memakai heels karena bisa menyebabkan sakit punggung. Jika dipakai terlalu lama high heels memang bisa meningkatkan risiko sakit punggung. Meskipun demikian bukan berarti Moms tidak diperbolehkan sama sekali untuk memakai sepatu hak tinggi. Pemilihan model high heels dan ketebalan heels yang tepat menjadi syarat yang wajib dipenuhi ibu hamil jika ingin memakai high heels.
Meskipun banyak rumor dan mitos yang salah seputar ibu hamil dan high heels, pemakaian high heels memang bisa menimbulkan bahaya bagi ibu hamil. Pada saat hamil, terutama pada trimester kedua dan terakhir, sumbu tubuh cenderung terpusat ke belakang. Jika terus-menerus memakai sepatu hak tinggi, maka keseimbangan Moms bisa saja terganggu.
Selain itu, saat memakai high heels tumpuan Moms hanya akan berpusat pada punggung, lutut, dan pergelangan kaki,sehingga Moms jadi rentan pegal-pegal. Nah, apa lagi risiko yang mungkin dialami ibu hamil jika terlalu lama memakai high heel?
Saat kehamilan memasuki trimester ketiga, pusat keseimbangan Moms akan bergeser ke belakang. Hal ini membuat Moms sulit menyeimbangkan diri. Pemakaian high heels akan membuat Moms semakin sulit menyeimbangkan diri. Akibatnya Moms rentan untuk jatuh.
Moms, salah satu efek dari kehamilan adalah mengendurnya otot dan ligamen terutama di bagian punggung. Hal ini terjadi sebagai bentuk persiapan agar bayi mampu melewati panggul dengan lancar. Sayangnya, pengenduran ini berakibat pada munculnya nyeri tubuh di bagian punggung bagian bawah, terutama pinggul dan panggul .
Nah, memakai high heels akan menambah beban di pinggul dan panggul ibu hamil. Dampaknya, Moms akan lebih sering merasa sakit di punggung bawah, bahkan di beberapa kasus, rasa sakitnya tidak tertahankan.
Pada saat hamil, pembuluh darah di bagian tungkai kaki mengalami peningkatan tekanan. Inilah yang membuat ibu hamil lebih rentan mengalami varises. Jika ibu hamil sering memakai high heels, maka tekanan tersebut akan bertambah besar. Alhasil risiko varises pun akan semakin tinggi.
Ketika hamil ada banyak perubahan yang terjadi pada ibu, terutama perut yang semakin membesar. Pembesaran perut biasanya diiringi berbagai perubahan kondisi tubuh lainnya. Salah satunya adalah terhambatnya aliran pembuluh darah balik karena tekanan perut.
Hal inilah yang membuat ibu hamil kerap mengalami bengkak pada kaki. Pada dasarnya kondisi ini normal terjadi, asalkan tekanan darah tidak tinggi dan stabil. Namun, pembekakan kaki ini bisa semakin parah apabila Moms memakai high heels yang notabenenya meningkatkan tekanan pada kaki.
Salah satu bahaya ibu hamil memakai high heels adalah menyebabkan perubahan posisi pada janin. Misalnya saja bayi yang tadinya sudah dalam posisi normal berubah menjadi sungsang. Hal ini tidak hanya membahayakan ibu saja, tetapi juga si calon buah hati. Perubahan posisi janin bisa mengakibatkan persalinan semakin sulit.
Pemakaian high heels saat hamil bukannya tidak diperbolehkan sama sekali. Meskipun lebih baik dihindari, Moms tetap dapat memakai sepatu hak tinggi ini. Hanya saja, waktu pemakaian high heels harus dibatasi agar tidak menimbulkan efek negatif pada tubuh.
Moms bisa memakai high heels selama maksimal dua jam. Setelahnya Moms harus istirahat dan melepas high heels dan memijat-mijat bagian kaki. Tidak hanya itu, high heel sebaiknya juga dipakai saat usia kandungan belum mencapai trimester kedua atau ketiga, saat perut belum terlalu besar.
Ibu hamil memakai high heels bukanlah suatu hal yang tabu. Hanya saja Moms perlu mempertimbangkan berbagai hal agar pemakaian sepatu hak tinggi tidak menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan ibu maupun janin. Jadi, jangan takut untuk tampil cantik dengan high heels.
Bagikan Artikel
Shop at MOOIMOM