11 Feb 2021
Ika
Pada setahun pertama kehidupan bayi, mereka akan memiliki perubahan warna dan konsistensi pada poop-nya. Menjadi wajar dan normal selama proses tumbuh kembangnya, warna poop mereka beragam. Mulai dari hitam atau hijau tua, kuning, jingga, merah, hingga hijau.
Warna pada poop bayi juga bisa menjadi salah satu indikator kesehatan bayi. Selain itu, makanan dan usia juga mempengaruhi warna dan konsistensi keseluruhan. Beberapa karakteristik kotoran bayi dapat menandakan kondisi kesehatan pada bayi.
Hitam atau hijau tua
Kotoran pertama bayi baru lahir kemungkinan berwarna hitam dengan konsistensi seperti tar. Ini disebut meconium yang mengandung lendir, sel-sel kulit, dan cairan ketuban. Zat ini secara bertahap mengisi usus saat berada di dalam kandungan. Keluarnya kotoran ini adalah pertanda usus bayi berfungsi.
Sekitar hari ketiga atau keempat kehidupan bayi, Moms akan mulai melihat apa yang dikenal sebagai tinja transisi, yang merupakan tanda bahwa bayi mulai mencerna Air Susu Ibu (ASI) atau susu formula dan beralih ke kotoran bayi normal. Kotoran ini berwarna lebih terang - kuning kehijauan atau cokelat - dan teksturnya longgar dan kasar.
Suplemen zat besi atau susu formula yang diperkaya zat besi terkadang juga dapat menyebabkan feses menjadi coklat tua atau hitam, ini tak perlu di khawatirkan. Namun, kotoran hitam yang tebal pada usia 3 bulan atau lebih sering menunjukkan perdarahan pada saluran pencernaan, yang bisa berbahaya bagi bayi.
Kuning
Warna kuning pada poop bayi terbagi menjadi dua jenis, yaitu kuning mustard dan kuning cerah. Kuning cerah menandakan kalau Si Kecil sehat-sehat saja, namun perlu diwaspadai kalau kuning cerah ini disertai air yang menadakan kalau Si Kecil tengan diare yang bisa berisiko menyebabkan dehidrasi terhadap dirinya.
Sedangkan pada kuning mustard biasanya warna poop Si Kecil didominasi dengan kuning, hijau, atau cokelat muda. Konsistensinya biasanya encer bahkan berair, serta kadang-kadang lembek. Warna feses ini juga paling umum pada bayi yang disusui. Pada bayi yang diberi susu formula, tinja biasanya akan lunak. Warnanya dari kuning pucat hingga coklat kekuningan, coklat muda atau hijau kecoklatan.
Cokelat hingga cokelat gelap
Warna poop bayi juga biasanya akan berubah saat mulai makan alias MPASI. Saat mulai MPASI, poopnya akan berubah dari lunak, lembek dan ringan menjadi tebal, gelap dan berbau. Jangan kaget jika poop mereka mencerminkan makanan terbaru dalam warna atau teksturnya.
Katakanlah, kotoran oranye terang timbul setelah makan wortel. Itu terjadi karena sistem pencernaan bayi yang belum matang terkadang tidak banyak mengubah makanan dalam prosesnya. Jika kotoran bayi berwarna cokelat keras atau jika mereka menyebabkan rasa sakit atau perdarahan, itu kemungkinan merupakan tanda sembelit pada bayi.
Merah
Warna merah pada poop bayi bisa disebabkan dari makanan atau minuman yang dikonsumsi Si Kecil, seperti jus tomat atau bit, dan juga buah naga yang membuat pop berwaran merah muda hingga keunguan. Di sisi lain, poop berwarna merah juga bisa berarti ada darah dalam pergerakan usus bayi dari infeksi ususu yang harus ditangani dokter anak.
Garis-garis merah muda pada tinja bayi juga sangat mungkin karena daran karena alergi susu atau dari fisura anus. Sehingga sangat penting untuk curiga saat poop Si Kecil berwarna merah.
Hijau
Kotoran berair yang lebih hijau dari biasanya dan sering muncul beberapa kali sehari merupakan kemungkinan bayi mengalami diare. Ini paling sering terjadi ketika ada perubahan dalam makanan bayi atau ketika si kecil memiliki alergi atau intoleransi makanan. Diare berat dapat menjadi tanda masalah yang lebih serius seperti virus atau infeksi bakteri. Diare juga biasanya berarti bayi mengalami dehidrasi. Pastikan bayi mendapat banyak cairan.
Ada pula saat warna poop Si Kecil berubah menjadi berwarna hijau berlendir. Jika kotoran bayi berwarna kuning muda atau hijau dan bergaris lendir, bisa jadi ia memroduksi air liur lebih dari biasanya terutama jika ia sedang tumbuh gigi. Atau, itu bisa menjadi tanda virus, seperti virus flu atau perut. Jika hal ini terjadi, Moms bisa membawa Si Kecil ke dokter anak apabila kondisi ini berlangsung selama lebih dari satu atau dua hari.
Putih dan abu-abu
Meskipun jarang, kotoran bayi putih bisa menjadi tanda masalah hati. Kotoran putih dan abu-abu dapat menunjukkan bahwa bayi tidak memproduksi cukup empedu di hati mereka untuk membantu mereka mencerna makanan dengan benar. Ini juga bisa menandakan reaksi antibiotik atau antasida yang dikonsumsi anak. Bisa juga merupakan alergi susu atau kutu lambung. Hubungi dokter anak segera untuk memastikan masalah yang sesungguhnya. Kotoran putih dan abu-abu dengan konsistensi seperti kapur merupakan masalah serius. Kotoran putih pada tahap apa pun harus ditangani oleh dokter anak.
Bagikan Artikel
Shop at MOOIMOM