25 Feb 2021
Kenhari
Tumbuh Kembang Anak
Tumbuh Kembang Anak
Anak yang muntah memang selalu membuat orangtua merasa panik karena takut terjadi sesuatu dengan kesehatannya. Walau muntah berlangsung sebentar atau bisa terjadi berkali-kali, sebaiknya memang harus perhatikan. Bahkan ada juga kondisi di mana balita bisa mendadak muntah tanpa disertai dengan gejala demam. Umumnya muntah yang disertai dengan demam disebabkan oleh infeksi virus, sehingga menurunkan imun tubuh dan menyebabkan muntah-muntah. Namun, balita muntah tanpa demam bisa terjadi karena berbagai faktor. Salah satu faktornya adalah karena minum susu, Moms perlu lakukan ini. Klik Disini!
Moms perlu mengetahui Faktor pemicu anak muntah tanpa disertai gejala demam. Muntah pada anak seringkali ditandai dengan demam, kondisi ini bisa menjadi salah satu gejala akibat sistem pencernaannya sedang tidak baik. Ketika demam lalu muntah itu berarti si Kecil mengalami flu perut atau infeksi mikroorganisme. Moms dapat mengenali penyebab bayi muntah, agar dapat terus waspada. Klik Disini!
Muntah pada anak juga dapat disebabkan oleh faktor Asam lambung. Waspadai Penyebab Bayi Muntah Setelah Minum ASI, Bisa Jadi GERD, Lho! Namun, perlu disadari bahwa beberapa penyebab anak muntah-muntah tanpa adanya gejala demam terlebih dahulu seperti :
- Terlalu banyak makan.
- Terkena infeksi tertentu.
- Anak yang menangis terlalu lama.
- Mengalami mabuk sama perjalanan.
- Mengalami alergi atau keracunan makanan.
- Adanya efek samping yang dihasilkan setelah minum obat tertentu
- Mengalami apendisitis atau radang usus buntu yang menyebabkan nyeri pada perut yang makin parah seiring berjalannya waktu.
- Terlalu banyak melakukan gerakan tubuh yang berlebihan seperti berlari-lari atau melompat-lompat.
- Adanya indikasi infeksi telinga, infeksi saluran kemih, meningitis atau radang selaput otak.
- Bahkan tak jarang tanpa terjadinya demam, si Kecil yang daya tahan tubuhnya sedang menurun bisa mengalami muntah-muntah dengan kondisi perlu diwaspadai.
Jika anak merasa mual dan ingin muntah, biarkan anak untuk muntah. Jangan memaksa anak untuk menahan rasa ingin muntah. Hal ini akan menyebabkan rasa tidak nyaman padanya.
Saat terjadi muntah, tundukkan kepala anak agar cairan muntah tidak masuk ke dalam saluran pernapasan. Jika bayi mengalami muntah, miringkan kepalanya untuk mencegah masuknya cairan muntah ke saluran napas. Masuknya cairan muntah ke saluran pernapasan anak dapat menyebabkan tersedak dan membahayakan keselamatan.
Jika muntah berisi darah segar atau cairan kehitam-hitaman, segera bawa anak ke dokter. Namun demikian, tanyakan pula riwayat makanan yang dimakan oleh anak sebelum muntah. Apakah anak baru mengonsumsi makanan atau minuman yang berwarna merah atau tidak. Pada bayi, waspadai muntah yang berwarna hijau, karena itu merupakan salah satu gejala sumbatan saluran cerna.
Setelah anak muntah dan berkumur-kumur, berilah minum kepada anak secara perlahan-lahan. Hal ini penting untuk mengembalikan cairan tubuh anak yang keluar melalui muntah. Untuk pertolongan pertama, Anda boleh memberikan air putih, oralit, jus, atau ASI (jika anak masih mendapatkan ASI). Jumlah pemberiannya adalah sekitar 5-10 cc per kilogram berat badan anak. Misalnya anak Anda memiliki berat 10 kg, maka berikan cairan penganti sebanyak 50-100 cc untuk mencegah dehidrasi.
Jika anak mengalami muntah berulang atau anak selalu muntah setiap diberikan makan atau minum, segera berobat ke dokter. Ada kemungkinan anak mengalami dehidrasi atau kondisi lainnya yang membutuhkan penanganan dokter. Dokter akan mengevaluasi keadaan anak dan memberikan penanganan yang sesuai dengan kondisi anak.
Moms tidak perlu panik jika anak mengalami muntah, asalkan Moms mengetahui dan melakukan hal-hal yang telah dijelaskan di atas. Yang terpenting adalah lakukan pertolongan pertama dengan melakukan penggantian cairan tubuh, agar anak tidak mengalami dehidrasi.
Muntah yang berlangsung sebentar seperti terjadi sesekali atau tidak lebih dari dua hari, termasuk kondisi lumrah. Hanya saja kalau muntah sudah berkepanjangan sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter agar penyebabnya bisa dikenali secepat mungkin. Saat anak Moms muntah, sebaiknya terus diberikan minum air putih untuk menghindari dehidrasi karena kekurangan cairan. Selain air putih, Mama juga bisa memberikan cairan elektrolit berupa oralit.
Sebelum memberikan oralit pastikan kalau takarannya sesuai dengan anjuran dokter berdasarkan usia dan kondisi fisik si Kecil. Jika muntah-muntah masih berlanjut, usahakan untuk tidak memaksakan dirinya untuk meminum cairan oralit terlebih dahulu. Selain itu, Moms bisa menyeduh teh chamomile, peppermint atau jahe hangat sebagai pereda rasa mual. Sup kaldu yang disajikan secara hangat juga membantu si Kecil terhindar dari dehidrasi sekaligus memberikan kenyamanan di bagian perut.
Bagikan Artikel
Shop at MOOIMOM