10 Mar 2021
Kenhari
Ketika berbicara tentang MPASI, mungkin yang langsung terpikirkan oleh Moms adalah makanan seperti bubur ataupun puree.Tetapi terpikirkah oleh Moms bahwa Si Kecil juga membutuhkan asupan protein yang belum dapat terpenuhi dari dua jenis makanan bayi tersebut? Tubuh bayi sangat membutuhkan asupan protein untuk mendukung tumbuh-kembangnya yang sebaiknya ada dalam menu harian Si Kecil. Protein Nabati yang Bisa Jadi Pilihan MPASI 4 Bintang
Protein berperan untuk pertumbuhan otot, perkembangan organ, dan pembentukan hormon serta enzim. Jika kebutuhan protein tercukupi, anak akan tumbuh dengan sehat dan memiliki otak yang cerdas. Kandungan ASI Bikin Anak Cerdas, Ini Alasannya
Sumber protein terbagi menjadi 2 yaitu, protein hewani dan nabati. Protein hewani meliputi daging, telur, susu, ikan, seafood, dan produk hasil olahannya. Sedangkan, sumber protein nabati meliputi kedelai, kacang-kacangan, dan produk hasil olahannya seperti tempe, tahu dan susu kedelai. Tahu Ternyata Kaya Akan Nutrisi! Klik Disini!
Kacang polong dan lentil merupakan sumber protein nabati yang baik dikonsumsi oleh bayi. Keduanya juga terbilang mudah untuk disajikan. Moms cukup membeli kacang polong dan lentil kalengan yang mengandung rendah atau tanpa natrium.
Kemudian, bilas dan tiriskan dalam wadah bersih. Haluskan menggunakan garpu atau blender, lalu encerkan dengan ASI atau sufor. Kacang polong dan lentil juga dapat dicampur dengan puree buah atau sayuran. Sementara untuk bayi yang lebih tua, dapat pula disajikan sebagai finger food.
Selain kacang dan lentil, tofu termasuk salah satu makanan sumber protein bayi 6-12 bulan. Untuk menyajikannya Moms hanya perlu menghaluskan beberapa blok tofu menggunakan blender dan campurkan dengan puree buah atau sayur. Panggang tofu dan potong-potong kecil untuk disajikan sebagai finger food untuk bayi yang sudah berusia 8-12 bulan.
Makanan sumber protein bayi 6-12 lainnya yang disebutkan oleh Parents adalah selai kacang. Tidak perlu kaget, Moms! Jika sebelumnya melarang, dokter anak sekarang ini justru merekomendasikan untuk menyajikan produk kacang pada bayi lebih awal.
Hal tersebut dikarenakan mengonsumsi kacang lebih dini dipercaya dapat menurunkan potensi alergi makanan pada bayi. Cukup oleskan sedikit saja selai kacang pada potongan roti atau campurkan dengan puree untuk memenuhi kebutuhan protein harian Si Kecil. Namun, jangan pernah menawarkan kacang utuh atau selai kacang tanpa campuran apapun karena berisiko menyebabkan bayi tersedak.
Daging sapi, ayam, dan kalkun adalah sumber protein yang dapat dikonsumsi oleh bayi. Selain mengandung tinggi protein,daging sebagai makanan yang perlu dikenalkan sejak dini karena kandungan zat besinya yang tinggi. Di mana zat besi berguna mengoptimalkan perkembangan fungsi otak dan mendukung sistem kekebalan tubuh.
Daging dapat mulai diberikan pada bayi kapan saja setelah mengonsumsi makanan padat (di atas 6 bulan). Salah satu cara mudah untuk menyajikannya adalah dicampurkan dengan puree sayur atau sereal bayi.
Produk olahan susu seperti keju dan yoghurt adalah makanan tinggi protein dan kalsium. Makanan ini dapat mulai diperkenalkan pada bayi sejak usia sekitar 6 bulan. Tetapi pastikan bahwa ASI atau susu formula tetap menjadi minuman utama bayi sampai usianya sekitar 12 bulan. Setelah itu, ia baru boleh mulai minum susu sapi.
Karena anak-anak dalam kelompok usia ini tumbuh dengan sangat cepat dan membutuhkan banyak energi, mereka akan tetap membutuhkan susu dan produk olahannya sampai mereka berusia dua tahun.
Tinggi protein dan vitamin, telur adalah salah satu sumber kolin terkaya - nutrisi penting yang membantu perkembangan otak bayi. Telur dapat disajikan dengan cara direbus, digoreng, dibuat omelet, atau dicampurkan dalam sup, nasi tim, dan puree agar lebih mudah dimakan oleh bayi.
Mangandung tinggi protein, ikan dapat membantu meningkatkan kesehatan otot dan tulang bayi. Ikan seperti salmon, tuna, dan sarden juga kaya akan asam lemak omega-3 yang mendukung perkembangan mata, otak, dan saraf bayi.
Itu dia berbagai makanan sumber protein bayi yang dapat Moms siapkan untuk Si Kecil saat MPASI. Jangan lupa konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter anak tentang bagaimana dan kapan Si Kecil boleh mengonsumsi makanan-makanan di atas.
Bagikan Artikel
Shop at MOOIMOM