Infertilitas Sekunder, Bagaimana Bisa Terjadi? Berikut Penjelasan Ahli

calendar icon

13 Jun 2021

author icon

Salsa

category icon

Trimester Pertama

Infertilitas Sekunder, Bagaimana Bisa Terjadi? Berikut Penjelasan Ahli

Apakah Moms dan Dads pernah mendengar infertilitas sekunder? Secara singkat, infertilitas sekunder ini adalah ketidakmampuan untuk hamil setelah melahirkan. Mungkin, banyak orang yang menganggap bahwa kasus infertilitas primer jauh lebih tinggi, dibandingkan infertilitas primer, tetapi justru sebaliknya. Infertilitas primer yang merupakan kondisi ketika Moms dan Dads sulit mendapatkan anak sejak awal pernikahan, tidak sebanyak kasus infertilitas sekunder.

Lalu, berdasarkan penelitian pada tahun 2018, infertilitas sekunder lebih sering terjadi pada wanita yang dapat mempengaruhi kondisi psikologis baik dari sisi wanita ataupun sisi pria. Menurut Charles Coddington, M.D yang dikutip Mayo Clinic, infertilitas sekunder adalah ketidakmampuan untuk hamil atau melahirkan bayi sampai cukup bulan setelah sebelumnya melahirkan bayi. Infertilitas sekunder memiliki banyak penyebab yang sama dengan infertilitas primer.  

Baca Juga: Ini Dia Moms, 7 Tips Cara Cepat Hamil

Penyebab Infertilitas Sekunder Bagi Wanita dan Pria

Penyebab infertilitas sekunder pada wanita meliputi:

  • Masalah dalam kuantitas atau kualitas sel telur: Wanita dilahirkan dengan persediaan sel telur yang terbatas dan tidak dapat membuat sel telur baru setelah lahir. Saat wanita mendekati usia 40-an dan lebih, jumlah telur yang tersisa di indung telur mereka berkurang, dan telur yang tersisa memiliki peluang lebih tinggi untuk mengalami masalah kromosom. Untuk wanita di mana usia tidak menjadi perhatian, ada alasan lain bahwa wanita mungkin memiliki jumlah telur berkualitas baik yang rendah, termasuk kondisi autoimun atau genetik dan operasi atau radiasi sebelumnya.
  • Masalah dengan saluran tuba: Saluran tuba, yang membawa telur dari ovarium ke rahim, dapat tersumbat karena infeksi panggul seperti klamidia atau gonore.
  • Masalah dengan rahim: Ada banyak kondisi yang berhubungan dengan rahim yang dapat menyebabkan infertilitas sekunder. Jaringan parut dapat terjadi selama pelebaran dan kuretase (D&C) atau persalinan sesar yang dapat membuat perlengketan di dalam rahim yang mengganggu kehamilan berikutnya. Fibroid atau polip adalah pertumbuhan jinak (non-kanker) di dalam rahim yang dapat mengganggu kehamilan. Plasenta yang tertinggal dapat menyebabkan infeksi dan jaringan parut pada rahim.
  • Endometriosis: Endometriosis adalah suatu kondisi di mana jaringan yang biasanya tumbuh di dalam rahim tumbuh di tempat lain di tubuh, seperti di ovarium atau permukaan usus. Meskipun endometriosis sering terjadi, tidak semua endometriosis menyebabkan infertilitas.
  • Sindrom ovarium polikistik: Ini adalah gangguan hormonal yang ditandai dengan periode menstruasi yang lebih lama dari biasanya. Seorang wanita dengan kondisi ini memiliki jumlah hormon pria yang berlebihan, dan ovarium gagal melepaskan sel telur secara teratur.
  • Menyusui: Jika seorang wanita memberi makan bayinya hanya dengan menyusui, tubuhnya berhenti berovulasi atau melepaskan sel telur untuk kemungkinan pembuahan.
  • Penambahan berat badan atau perubahan gaya hidup lainnya: Penambahan berat badan dapat menyebabkan disfungsi ovarium pada beberapa pasien. Diet tertentu dapat mempengaruhi kesuburan. Obat-obatan juga dapat mempengaruhi kesuburan.

Baca Juga: Moms Sudah Tahu? Ini Fakta dan Mitos Makanan untuk Ibu Hamil

Lebih lanjut, terdapat penyebab infertilitas sekunder pada pria yang meliputi:

  • Penurunan kadar testosteron: Testosteron memainkan peran penting dalam produksi sperma. Kadar testosteron dapat menurun karena penuaan, cedera pada organ kemih atau genital, atau kondisi medis tertentu. Kondisi tersebut antara lain, infeksi kelamin, penyakit tiroid, diabetes, tuberkulosis, cacar, penyakit darah, tumor jinak, stres emosional, infark miokard, stroke, kegagalan pernapasan, gagal jantung kongestif, dan sepsis.
  • Varikokel testis: terjadinya pembesaran pembuluh darah di skrotum, atau kantung kulit yang membungkus testis. Kondisi ini merupakan penyebab umum produksi sperma rendah dan infertilitas pada pria. Sekitar 30% pria tidak subur memiliki varikokel testis.
  • Pembesaran prostat: Hal ini dapat menurunkan jumlah sperma dan menghambat ejakulasi normal (keluarnya air mani dari tubuh).
  • Pengangkatan prostat: Prostat dapat diangkat karena kanker atau kondisi lain. Pengangkatan prostat dapat menyebabkan air mani mengalir ke belakang.
  • Obat-obatan tertentu yang mempengaruhi jumlah dan kualitas sperma: Obat-obatan ini termasuk beberapa antibiotik dan obat-obatan yang mengobati tekanan darah tinggi. 
  • Paparan bahan kimia tertentu: Terpapar pestisida, timbal, bahan kimia industri, dan panas yang berlebihan dapat memengaruhi kesuburan pria.
  • Pertambahan berat badan yang berlebihan: Hal ini dapat menurunkan kadar testosteron dan meningkatkan kadar estrogen.

Jika diantara Moms dan Dads khawatir akan permasalahan ini, segeralah dan jangan tunda untuk menjadwalkan pemeriksaan dengan dokter, ahli endokrinologi reproduksi atau ahli urologi. Evaluasi dini sangat penting untuk memastikan berbagai pilihan pengobatan.

Dokter mungkin akan meninjau riwayat kesehatan Moms dan Dads untuk menentukan apakah ada yang berubah sejak kehamilan Moms sebelumnya. Dokter akan menanyakan apakah Moms pernah mengalami siklus menstruasi yang tidak teratur dan ingin mengetahui apakah Moms berovulasi dan memproduksi telur secara normal. Untuk Dads, riwayat medis akan menunjukkan apakah penyakit tiroid, kanker, atau kondisi terkait usia mungkin memengaruhi jumlah atau kualitas sperma.

Dokter juga akan mendiskusikan kemungkinan tes. Misalnya, sinar-X rahim yang biasa disebut histerosalpingogram atau HSG yang akan mengungkapkan jaringan parut atau kelainan. Dokter mungkin juga mungkin akan melakukan analisis air mani. Untuk Moms, bantu penuhi nutrisi untuk memiliki tubuh yang sehat dan prima sebelum masa kehamilan dengan PRENAVITA Milk Vanilla yang dapat Moms tambahkan di makanan favoritnya Moms. PRENAVITA Milk Vanilla merupakan Nutrisi sehari-hari untuk Ibu dan calon bayi. Produk ini dirancang untuk kehamilan yang sehat. 

PRENAVITA Milk Vanilla mengandung banyak nutrisi vitamin dan manfaat karena mengandung folic acid, vitamin D3 milk calcium, O’Young Broccoli, dan lecithin. Cukup satu sachet per hari, kebutuhan nutrisi calon Ibu akan terpenuhi! Segera dapatkan di www.mooimom.id ya Moms!


Bagikan Artikel


Artikel Terkait


Produk Terkait

Shop at MOOIMOM


Shop at MOOIMOM