05 Apr 2021
Nandita Adilfi
Trimester Pertama
Trimester Pertama
Perubahan hormonal dan meningkatnya kadar hormon estrogen dan progesteron selama masa kehamilan tentu menimbulkan banyak efek untuk ibu hamil, baik gangguan kesehatan secara fisik maupun secara mental. Secara emosional, ibu hamil kerap kali mengalami cemas, lebih sensitif, dan mudah menangis. Seperti misalnya menonton film atau series yang sebenarnya tidak terlalu sedih, namun bagi ibu hamil akan terasa lebih menyedihkan. Ibu hamil lebih sensitif dan mudah menangis adalah hal yang wajar kok Moms.
Meskipun Moms termasuk orang yang secara alami bersifat sentimental atau emosional, namun besar kemungkinan untuk lebih sering menangis selama kehamilan. Atau jika Moms termasuk orang yang jarang meneteskan air mata, luapan emosi yang tidak terkendali mungkin akan mengejutkan. Pada dasarnya, emosi adalah bagian normal dari kehamilan. Dilansir dari Healthline, berikut ini penyebab ibu hamil mudah menangis berdasarkan trimester kehamilan, antara lain:
1. Trimester pertama
Menangis pada trimester pertama bukanlah hal yang aneh, mengingat pada saat itulah terjadi perubahan hormonal. Kadar hormon estrogen dan progesteron yang tinggi selama trimester pertama berperan besar atas beberapa perubahan suasana hati yang ditandai dengan mudah tersinggung dan sedih. Ditambah dengan kehamilan adalah perubahan besar dalam hidup. Jika alasan ini dikombinasikan dengan hormon yang berubah dengan cepat, tangisan selama trimester pertama mungkin disebabkan oleh perasaan bahagia yang ekstrim hingga kecemasan atau ketakutan bahwa sesuatu akan terjadi pada bayi.
2. Trimester kedua dan ketiga
Perubahan hormonal dapat berlanjut hingga trimester kedua dan ketiga. Tubuh Moms berubah dengan cepat, sehingga dapat meningkatkan tingkat kecemasan. Akibatnya, beberapa wanita mungkin merasa lebih gelisah pada trimester kedua. Rasa stres dan frustasi menghadapi masalah sehari-hari juga memicu ibu hamil sensitif dan mudah menangis.
Saat Moms mulai mendekati waktu persalinan, mungkin ada banyak hal yang Moms pikirkan. Moms mulai memikirkan persiapan untuk persalinan, mempersiapkan keuangan dan biaya persalinan, dan mungkin persalinan membuat Moms sedikit panik, apalagi jika ini adalah kehamilan pertama Moms. Hal-hal itulah yang membuat stres, dan memicu ibu hamil sensitif dan mudah menangis di trimester ini.
Sebuah studi dari Association for Psychological Science menemukan fakta bahwa janin berusia 6 bulan dapat merasakan dampak emosi ibunya. Bahkan, kesehatan emosi bayi terbentuk sejak masih dalam kandungan. Perasaan stres sesekali pada ibu hamil tidak akan membawa pengaruh negatif pada bayinya. Namun, hal ini akan menjadi masalah ketika stres terjadi terus-menerus, karena memiliki kecenderungan lebih tinggi untuk melahirkan bayi yang rewel.
Dilansir dari laman NCBI, sebuah studi juga membuktikan bahwa gangguan kesehatan mental seperti cemas dan depresi selama kehamilan dapat meningkatkan risiko bayi lahir dengan berat badan lahir rendah, kelahiran prematur, hingga meningkatkan risiko depresi pasca persalinan. Itulah mengapa ibu hamil disarankan untuk mencari bantuan medis jika kesehatan mentalnya terganggu.
Perubahan hormonal selama kehamilan berperan besar dalam munculnya berbagai macam emosional pada ibu hamil. Namun, sayangnya Moms tidak dapat mengontrol perubahan hormonal selama kehamilan tersebut. Jangan khawatir, Moms beberapa cara ini bisa membantu meringankan efek dari perubahan hormonal ini, terutama dalam meredakan emosional, antara lain:
Ibu hamil lebih sensitif dan mudah menangis adalah hal yang wajar, namun Moms juga perlu untuk mengontrol emosi selama kehamilan. Konon, ibu hamil yang bahagia akan melahirkan bayi bahagia.
Bagikan Artikel
Shop at MOOIMOM