05 Apr 2021
Nandita Adilfi
Masa emas tumbuh kembang bayi tentu menjadi pusat perhatian untuk para orang tua dan selalu ditunggu-tunggu setiap waktu. Salah satu tahapan perkembangan bayi yang paling ditunggu-tunggu adalah saat bayi mulai belajar berjalan. 5 cara ini dibutuhkan para orang tua untuk mempersiapkan bayi belajar berjalan. Sebagian besar bayi mulai menunjukkan keinginan untuk berjalan pada usia 9 - 12 bulan. Beberapa lainnya harus menunggu hingga 18 bulan untuk bisa melangkah dan berjalan sendiri. Dalam beberapa kasus, bayi cepat melangkah saat berusia 7 bulan.
Dalam membantu bayi belajar berjalan, mungkin sebagian besar orang tua akan menggunakan alat bantu berupa baby walker. Alat bantu baby walker memang dapat memberikan mobilitas bayi sebelum mereka siap, serta memacu gerak motorik kasar dalam perkembangannya supaya bayinya cepat jalan. Beberapa permainan ini bisa untuk stimulasi motorik anak. Tetapi penggunaan baby walker ini tanpa disadari oleh orang tua sangat membahayakan bayinya itu sendiri. Apa saja bahaya dari penggunaan baby walker? Simak penjelasannya di bawah ini, Moms.
Dalam laman yang dilansir oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), sebuah penelitian menemukan bahwa adanya peningkatan tingkat kecelakaan bayi yang menggunakan baby walker dalam dua dekade terakhir dari 64 persen menjadi 86 persen. Beberapa penelitian juga menunjukkan baby walker tidak mendukung untuk berjalan sehat pada bayi yang sedang berkembang dan sebenarnya hal ini dapat menunda perkembangan motorik.
Berikut ini adalah bahaya penggunaan baby walker yang bisa terjadi pada bayi, antara lain:
IDAI dan AAP sepakat bahwa baby walker tidak membantu bayi untuk berjalan lebih cepat. Baby Walker justru mengurangi keinginan anak untuk berjalan, karena adanya alternatif yang lebih mudah, yaitu bergerak dengan Baby Walker tersebut. Baby Walker juga menguatkan otot yang salah. Kedua tungkai bawah memang diperkuat, tetapi tungkai atas (paha) dan pinggul tetap tidak terlatih. Padahal tungkai atas dan pinggul sangat penting untuk berjalan. Jadi, pemakaian Baby Walker tidak bermanfaat untuk melatih anak berjalan.
Selain itu, baby walker juga mengakibatkan bayi tidak dapat melihat kaki dan anak kakinya. Bayi tidak mempelajari cara untuk mengimbangkan tubuh. Dengan baby walker, bayi sering berdiri dengan ujung jari kaki dan bisa mengakibatkan otot kaki tegang. Hal ini tentu salah untuk membiasakan bayi berjalan dengan bertumpu pada ujung jari kaki. 6 langkah ini adalah proses bayi belajar berjalan.
Dilansir dari laman Healthline, alternatif lain untuk mengganti baby walker adalah dengan menggunakan baby push walker yang lebih aman. Baby push walker adalah alat bantu jalan saat bayi sudah mulai belajar berdiri dan menyeimbangkan badannya saat melangkah. Posisi bayi pun akan berdiri tegak bukan duduk seperti menggunakan baby walker. Sehingga, alat ini akan membuat kaki bayi bertumpu di atas lantai dengan baik saat mereka berjalan. Dengan baby push walker, bayi dilatih berjalan saat mendorong mainannya sehingga membuat anak-anak menggunakan berat badannya untuk mengambil langkah.
Baby Walker ternyata tidak direkomendasikan oleh IDAI sebagai alat bantu bayi dalam belajar berjalan karena menimbulkan berbagai risiko untuk bayi. Moms bisa menggunakan alternatif lain untuk bayi saat belajar berjalan. Pastikan juga tidak ada barang-barang berbahaya di sekitar bayi, seperti kabel dan stop kontak. Terakhir, jangan lepaskan pengawasan Moms ya ketika bayi sedang belajar berjalan.
Bagikan Artikel
Shop at MOOIMOM