25 Dec 2020
Jessica Nathania
Memasuki masa kehamilan, tidak hanya tubuh Moms yang akan mengalami perubahan, tetapi juga gaya hidup, pola makan, dan prioritas. Salah satu hal yang menjadi catatan bagi Moms memasuki masa kehamilan tentunya apa saja makanan yang harus dihindari. Selain memperhatikan makanan-makanan yang sehat dan bernutrisi, perlu juga mengetahui makanan apa saja yang sebaiknya dihindari untuk menjaga kesehatan ibu hamil dan pertumbuhan calon bayi di dalam kandungan.
Moms tidak perlu khawatir karena lebih banyak makanan yang bisa dikonsumsi oleh ibu hamil dibandingkan dengan makanan yang harus dihindari. Sebagian makanan lebih baik dibatasi jumlahnya, sebagian lain ada yang harus dihindari sama sekali. Tentunya Moms penasaran makanan apa saja yang harus dihindari selama kehamilan bukan? Berikut ini daftar yang bisa Moms catat.
1. Telur Mentah
Telur mentah merupakan makanan yang harus dihindari selama hamil karena dapat terkontaminasi dengan Salmonella. Gejala infeksi salmonella yang dapat terjadi antara lain demam, mual, kram perut, muntah, dan diare. Infeksi ini dapat menyebabkan kram pada rahim yang juga berisiko bayi lahir prematur, meskipun kondisi ini jarang terjadi. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, Moms sebaiknya selalu memasak telur hingga matang atau menggunakan telur yang sudah dipasteurisasi. Pasteurisasi adalah proses pemanasan makanan dengan tujuan untuk membunuh organisme yang merugikan.
2. Ikan yang Mengandung Merkuri Tinggi
Merkuri merupakan unsur yang beracun dan berbahaya, umumnya ditemukan di air yang tercemar. Makanan yang mengandung merkuri tinggi bisa menjadi racun bagi sistem saraf, sistem kekebalan, dan ginjal. Oleh karena unsur ini terdapat di laut yang tercemar, maka ikan laut yang besar dapat mengakumulasi merkuri dalam jumlah tinggi. Namun, perlu diperhatikan bahwa tidak semua ikan mengandung merkuri tinggi, hanya jenis tertentu saja Moms. Adapun ikan dengan kadar merkuri rendah sangat berlimpah, diantaranya ikan teri, salmon, nila, dan lain sebagainya. Ikan salmon dan teri merupakan contoh pilihan ikan yang sangat baik karena mengandung asam lemak omega-3 yang tinggi dan penting untuk janin di dalam kandungan.
3. Daging yang Tidak Matang
Sama halnya seperti konsumsi ikan mentah, makan daging yang kurang matang pun dapat meningkatkan risiko infeksi dari beberapa bakteri, seperti Toxoplasma, Listeria, dan Salmonella. Jenis bakteri-bakteri ini dapat berdampak pada kesehatan janin di dalam kandungan. Meskipun sebagian besar bakteri biasanya terdapat pada permukaan daging, namun bisa saja bakteri lain tertinggal di dalam serat otot. Makanan dengan daging olahan seperti hot dog juga perlu diperhatikan, sebab jenis daging seperti ini dapat terinfeksi dengan bakteri selama pemrosesan atau dalam penyimpanan. Moms sebaiknya tidak mengonsumsi produk daging olahan, kecuali sudah dipanaskan kembali.
4. Kafein
Apakah Moms pecinta kopi, teh, atau minuman cokelat panas? Tentunya minuman-minuman ringan ini sangat lezat dinikmati bersama dengan camilan. Namun, jika Moms sedang hamil, sangat disarankan untuk membatasi asupan kafein. Kafein yang dikonsumsi dalam jumlah tinggi selama kehamilan terbukti dapat membatasi pertumbuhan janin dan meningkatkan risiko berat badan bayi rendah saat lahir. Kafein diserap dengan cepat dan mudah masuk ke dalam plasenta, sebab bayi dan plasentanya tidak memiliki enzim utama yang dibutuhkan untuk proses perputaran kafein sehingga kadar kafein yang tinggi dapat menumpuk. Untuk itu jumlah asupan kafein yang disarankan perlu dibatasi hingga kurang dari 200 miligram per hari.
5. Sayuran yang Tidak Dicuci
Bakteri dari parasit paling mudah menempel di permukaan buah dan sayuran. Beberapa bakteri dan parasit seperti Toxoplasma, Salmonella, dan Listeria yang dapat diperoleh dari tanah atau melalui tangan kita sendiri. Bakteri-bakteri ini dapat terkontaminasi pada sayuran selama produksi, panen, proses penyimpanan atau saat distribusi makanan. Salah satu parasit yang berbahaya adalah Toxoplasma yang dapat menyebabkan sebagian besar penderitanya mengalami gejala seperti terserang flu dalam jangka waktu lama. Untuk itulah, Moms sangat penting mencegah hal-hal tersebut dengan selalu mencuci bersih sayuran yang hendak dimasak, mengupasnya, dan mengusahakan untuk mengolah sendiri.
6. Makanan Cepat Saji
Masa kehamilan merupakan waktu yang tepat untuk Moms melengkapi nutrisi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan calon bayi dalam kandungan dan kesehatan Moms sendiri. Ibu hamil membutuhkan banyak nutrisi penting dalam jumlah yang cukup, seperti protein, folat, zat besi dan kolin. Makanan yang bernutrisi bukan berarti menambah porsi makan berkali-kali lipat, malahan hal ini dapat berisiko peningkatan berat badan yang tidak perlu. Memenuhi kebutuhan nutrisi adalah memperhatikan makanan yang hendak dikonsumsi dengan makanan dan minuman pilihan yang mengandung vitamin dan nutrisi cukup selama masa kehamilan. Sedangkan, makanan cepat saji umumnya makanan yang rendah nutrisi dan tinggi akan kalori, gula dan lemak tambahan. Sebaiknya Moms memilih makanan dan camilan yang fokus pada protein, sayuran, buah, lemak sehat, dan karbohidrat yang kaya akan serat.
7. Minuman Energi
Minuman berenergi merupakan minuman yang dipercaya membantu tubuh lebih terjaga dan bertenaga. Banyak dari minuman energi mengandung kafein untuk merangsang fungsi otak, serta membantu diri lebih konsentrasi. Moms yang sedang hamil tidak dianjurkan mengonsumsi minuman energi karena kemungkinan kandungan kafein yang tinggi dan bahan lainnya yang tidak dianjurkan untuk ibu hamil dan janin di dalam kandungan. Moms bisa membuat jus buah atau memilih makanan sehat yang mengandung banyak vitamin untuk menambah energi dan tetap bugar selama masa kehamilan.
8. Salad dalam Kemasan
Banyak salad buah atau sayuran yang dapat ditemui dalam bentuk kemasan lengkap dengan saus salad untuk memudahkan kita agar langsung menyantap, tanpa harus mengolah atau memotong. Namun, salad buah atau sayuran yang sudah dikemas memiliki risiko lebih tinggi untuk terkontaminasi dengan bakteri. Bakteri dapat terkontaminasi saat salad buah atau sayuran diproduksi, disimpan, atau dalam proses pengemasan. Untuk itulah, sebaiknya Moms mengolah salad buah atau sayuran sendiri, selain karena bisa dipastikan lebih segar, juga lebih bersih dalam pengolahannya.
9. Kecambah Mentah
Kecambah mentah atau tauge, termasuk semanggi, lobak, dan kacang hijau dapat berpotensi terkontaminasi dengan Salmonella. Salmonella adalah jenis bakteri yang paling umum menjadi penyebab terjadinya diare. Lingkungan yang lembap dibutuhkan oleh benih untuk jenis bakteri ini mulai tumbuh. Untuk alasan inilah, ibu hamil dianjurkan menghindari konsumsi kecambah mentah, namun apabila kecambah sudah dimasak maka aman dan baik dikonsumsi oleh ibu hamil.
10. Sushi
Makanan laut dingin seperti tiram mentah, sashimi dan sushi berisiko lebih tinggi terkontaminasi dengan listeria. Listeriosis adalah penyakit infeksi bakteri listeria yang muncul akibat mengonsumsi makanan yang terkontaminasi dengan bakteri. Apabila Moms ingin menikmati sushi dengan aman, Moms bisa memilih topping atau isian yang benar-benar matang seperti makanan laut yang dimasak, telur yang sudah matang, atau isi sayuran seperti cucumber dan alpukat.
Inilah beberapa makanan yang sebaiknya dihindari selama masa kehamilan. Moms tetap bisa menikmati makanan dan minuman, namun membatasi jumlah konsumsi makanan yang tidak memberikan nutrisi atau menggantinya dengan makanan sehat yang lebih bernutrisi.
Bagikan Artikel
Shop at MOOIMOM