Ciri-Ciri Bayi Diare, Perhatikan Warna Tinjanya

calendar icon

22 Feb 2021

author icon

Ika

category icon

Ciri-Ciri Bayi Diare, Perhatikan Warna Tinjanya

Saat Si Kecil diare, Moms mungkin bingung membedakan apakah ia sedang BAB seperti biasa ataukah mengalami diare. Bayi baru lahir bisa melakukan BAB hingga lima sekali sehari dengan tekstur tinja berbentuk cair. Saat usianya mulai masuk 1 bulan, kegiatan BAB akan lebih teratur, bisa cukup sekali sehari, tiga kali dalam sehari, atau setiap tiga hari sekali.  Bayi dikatakan diare jika frekuensi BAB nya lebih sering dan lebih banyak, serta tekstur tinja terlihat lebih cair dari biasanya.

 

Ciri-Ciri Bayi Diare

Diare umumnya tidak perlu penanganan dokter karena dapat sembuh setelah Moms mengetahui kira-kira penyebabnya apa. Bayi juga tidak membutuhkan obat antibiotik jika penyebabnya bukan bakteri. Pemberian obat juga melalui konsultasi dengan dokter. Namun, jika gejala yang tampak seperti berikut ini, Moms harus segera membawa Si Kecil.

  • Bayi muntah-muntah
  • Bayi terlihat lesu
  • Tinja berwarna hitam atau putih
  • BAB berdarah atau bernanah
  • Demam tinggi
  • Rewel dan kesakitan
  • Tidak mau menyusu atau minum

 

Penyebab Diare pada Bayi

Setidaknya ada 5 penyebab yang menyebabkan bayi di bawah 6 bulan mengalami diare. Simak ulasan penyebab diare berikut ini, Moms.

  1. Rotavirus

Infeksi usus akibat rotavirus adalah penyebab paling umum bayi mencret dan diare. Penyakitnya disebut gastroenteritis, dimana infeksi menyebabkan gangguan pada saluran pencernaan Si Kecil. Imbasnya, nutrisi makanan yang masuk sulit terserap secara sempurna dan keluar berbentuk cairan.

Baca juga: Moms Sudah Tahu? Ini Komposisi Nutrisi yang Terkandung dalam ASI

Sebagai langkah pencegahan, pastikan Moms telah memvaksinasi Si Kecil dengan vaksin rotavirus. Vaksin ini tersedia dalam 2 bentuk, Monovalen dan Pentavalen. Perbedaan keduanya terletak pada jumlah jenis virus yang dikandung dalam satu vaksin.

  1. Perubahan Pola Makan

Pada bayi yang sudah makan, perubahan pola makan bisa memengaruhi kebiasaan BAB nya. Dari biasanya ASI atau susu berbentuk cairan menjadi makanan padat dapat membuat anak diare. Pola makan pada ibu menyusui juga bisa memicu diare. Itulah mengapa Moms perlu merunut ulang telah mengonsumsi apa selama proses menyusui.

  1. Ibu Sedang Minum Antibiotika

Pada ibu yang sedang mengonsumsi obat karena penyakit tertentu dan mengandung antibiotik dapat memicu terjadinya diare pada anak.

  1. Penyakit yang Ditularkan melalui Bakteri

Makanan atau minuman bayi bisa saja terkontaminasi bakteri, seperti Salmonella atau E. Coli yang menyebabkan ia sakit perut dan muntah. Si Kecil yang menyusu melalui botol yang tidak disterilkan dengan benar juga dapat terpapar bakteri. Karena itu, Moms perlu memastikan makanan dan minuman yang dikonsumsi Si Kecil bersih dan higienis, juga alat-alat makannya dipastikan steril. Bayi yang terinfeksi bakteri gejalanya seperti infeksi virus, yakni mengalami demam, diare, dan sakit perut.

  1. Intoleransi Laktosa

Pada bayi ASI yang diare, Moms perlu mengamati apakah Si Kecil memiliki kecenderungan intoleransi laktosa atau gangguan pencernaan akibat tubuh tidak dapat mencerna laktosa. Kondisi ini ditandai dengan bayi mencret, kembung, dan sering buang angin. Moms sebaiknya menghindari makan minum yang mengandung laktosa seperti susu, keju, dan turunannya.

 

Cara Mengatasi Bayi Diare

Untuk mengatasi bayi di bawah 6 bulan yang diare, Moms bisa mencoba beberapa langkah berikut ini.

  1. Berikan ASI

Untuk mengatasi bayi diare yang berumur di bawah 6 bulan, cara terbaik adalah memberi cairan terus menerus yakni ASI atau susu formula pada bayi yang belum makan. Jika bayi sudah masuk MPASI dapat juga diberi air putih atau larutan oralit. Cara memberi cairan lainnya, Moms juga bisa menawarkan smoothies pisang atau es loli berbahan dasar buah utuh.

  1. Tawarkan Makanan

Moms dapat menawarkan makanan padat kepada Si Kecil yang sudah makan, seperti nasi, pisang, roti kering, atau kentang tumbuk. Berikan juga makanan mengandung protein yang mudah dicerna seperti telur, daging ayam, dan ikan.

  1. Berikan Probiotik

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pemberian probiotik dapat mendukung proses penyembuhan dan mempercepat pemulihan bayi yang mengalami diare.

  1. Minumkan Tablet Zinc

Minumkan tablet atau sirup zync selama 10-14 hari berturut-turut. Dosis pemberian zinc pada bayi di bawah 6 bulan adalah sekitar 10 miligram per hari.

  1. Hindari Makanan Manis dan Berminyak

Untuk Si Kecil yang sudah MPASI, jika sedang diare hindari dulu makanan manis, berminyak, dan berserat tinggi. Hal ini dikarenakan makanan jenis ini dapat memperburuk gejala diare pada bayi.

Baca juga: Resep MPASI untuk Bayi Sembelit

Hindari Bayi Dehidrasi

            Bahaya yang mengancam dari bayi yang diare ialah dehidrasi atau kondisi ketika tubuh kehilangan lebih banyak cairan daripada yang didapatkan. Diare pada bayi lebih berbahaya daripada orang dewasa, karena bayi bisa mengalami dehidrasi lebih cepat. Dehidrasi berat pada bayi akan mengakibatkan kesadarannya menurun, tangan kakinya dingin, kejang-kejang, bahkan kematian.

Apabila diare yang dialami Si Kecil mengakibatkan dehidrasi akut, maka itulah saatnya Moms meminta pertolongan dokter. Untuk mengganti cairan tubuh yang hilang, biasanya dokter akan memberi cairan infus. Namun, jika masih belum ada perubahan berarti setelah dua hari maka akan ada pemeriksaan lanjutan. Kemungkinan diare menjadi pertanda gejala penyakit tertentu.


Bagikan Artikel


Artikel Terkait

Shop at MOOIMOM