02 Apr 2019
fallin
Trimester Pertama
Trimester Pertama
Ibu hamil akan mengalami peningkatan hormon di dalam tubuh selama masa kehamilannya.
Peningkatan hormon ini memicu terjadinya banyak hal termasuk timbulnya jerawat di wajah, terutama bagi ibu di 3 bulan pertama kehamilannya.
Jangan buru-buru untuk pergi ke dokter kulit, karena ada cara aman yang bisa dilakukan untuk mengusir jerawat di wajah.
Peningkatan hormon androgen bertanggungjawab atas jerawat di wajah ibu hamil. Hormon ini bisa merangsang kulit untuk memproduksi lebih banyak minyak bernama sebum.
Jerawat dapat muncul ketika sebum bercampur dengan sel-sel kulit mati. Pertemuan ini dapat menutup pori-pori kulit dan memicu bakteri berkembang cepat.
Obat Jerawat yang Aman bagi Ibu Hamil
Sebagian jenis obat-obatan bisa memengaruhi kandungan dan janin, termasuk obat jerawat. Jadi, ibu hamil dianjurkan untuk memakai obat jerawat dengan hati-hati guna menghindari risiko bayi lahir cacat.
Ada beberapa jenis zat pada obat jerawat yang aman dan masih memungkinkan untuk digunakan oleh bumil, yaitu azelaic acid, eritromisin, benzoyl peroxide, clindamycin, glycolic acid.
Tingkat penyerapan kelima zat ini hanya sekitar 5 persen, sehingga dipercaya tidak akan memengaruhi janin. Namun, dosis dan konsentrasi tiap obat haruslah sesuai dengan anjuran dokter.
Ibu hamil juga harus berhati-hati karena banyak obat jerawat yang belum teruji keamanannya untuk dipakai oleh ibu hamil. Untuk itu, ibu hamill dianjurkan untuk berkonsultasi terlebih dahulu ke dokter sebelum memutuskan memakai obat jerawat.
Obat Jerawat yang Harus Dihindari Ibu Hamil
Untuk mencegah efek samping yang berbahaya pada janin, ibu hamil wajib menghindari beberapa jenis obat di bawah ini:
Isotretinoin
Hindari penggunaan obat jerawat berbahan isotretinoin saat hamil. Sebab, obat dengan bahan ini berisiko menyebabkan kecacatan pada janin.
Asam salisilat
Ibu hamil perlu lebih waspada saat memilih obat jerawat, karena zat ini banyak ditemukan di obat-obat jerawat dan sabun cuci wajah yang dijual bebas di pasaran.
Tetrasiklin
Tetrasiklin bisa menghambat pertumbuhan tulang janin dan mengubah warna giginya secara permanen. Golongan obat ini merupakan antibiotik, mencakup tetrasiklin dan doksisiklin.
Retinoid
Retinoid termasuk tretinoin, adapalene, dan tazarotene. Tingkat penyerapan zat ini ke kulit tergolong rendah. Meski begitu, tetap dikhawatirkan bisa meningkatkan risiko bayi terlahir cacat.
Kembali ke Bahan Alami
Jika Ibu hamil khawatir pemakaian obat jerawat berbahan kimia dapat memengaruhi janin, beberapa bahan alami di bawah ini bisa dijadikan pilihan:
Soda kue
Untuk menyembuhkan jerawat dengan soda kue, Bumil bisa membuatnya dengan cara mencampur 1 sendok soda kue dan air hingga menjadi pasta. Oleskan pada jerawat dan biarkan hingga mengering sebelum dicuci.
Lemon
Lemon mengandung zat alpha hydroxy acid (AHA). Jika dioleskan, zat ini dapat membuang sel-sel kulit mati dan membantu membuka pori-pori yang tersumbat. Bumil cukup celupkan kapas pada perasan lemon, lalu oleskan pada jerawat, diamkan hingga kering, lalu bilas dengan air dingin.
Madu
Madu bisa menyejukkan kulit. Di dalamnya juga terdapat zat antiseptik dan antibakteri. Untuk merasakan manfaatnya, Bumil harus mencuci bersih wajah dengan air hangat, lalu oleskan madu ke area yang diinginkan. Diamkan selama 30 menit lalu bilas dengan air hangat.
Minyak kelapa murni
Minyak ini memiliki zat antijamur dan antibakteri yang dapat membantu mengatasi jerawat. Selain itu, minyak kelapa juga bisa menyejukkan kulit. Minyak kelapa lebih baik digunakan ketimbang pelembap sebelum tidur.
Selain beberapa hal di atas, ibu hamil juga wajib membersihkan wajah dengan benar agar tidak berjerawat. Cukup mencuci wajah dua kali dalam sehari.
Ibu hamil sebaiknya menggunakan sabun atau pembersih wajah yang lembut, dan jangan memakai handuk untuk menggosok kulit wajah. Hindari kebiasaan menyentuh atau memencet jerawat untuk menghindari iritasi dan membuat jerawat semakin parah.
Bagikan Artikel
Shop at MOOIMOM