Bolehkah Mencampur ASI Perah yang Berbeda Jam Penyimpanan?

Memasok air susu ibu (ASI) perah turut memastikan Si Kecil selalu mendapatkan nutrisi yang ia butuhkan, sekalipun Moms sedang pergi. Namun, memasok ASI perah pun tak bisa sembarangan. Apalagi ketika ingin mencampur pasokan ASI yang berbeda jam penyimpanan.

Memaksimalkan penyimpanan dengan menggabungkan susu dari sesi pemompaan yang berbeda memang masuk akal. Tetapi apakah aman?

Jawabannya “ya”. Moms dapat menggabungkan perasan susu yang berbeda jam penyimpanan, selama mengikuti panduan tertentu untuk mengurangi risiko pertumbuhan bakteri.

Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Amerika Serikat atau Centers for Disease Control and Prevention (CDC) sebetulnya tak merekomendasikan pencampuran antarkantong ASI perah. Sebab, proses pendinginan suhu isi kedua kantung tak sama, meski disimpan dalam satu ruang. Itulah mengapa CDC, seperti disebutkan pada paragraf sebelumnya, menerbitkan tabel acuan penyimpanan ASI supaya pencampurannya tetap aman bagi Si Kecil, kelak, ketika ia menyesapnya.

Acuan Menggabungkan ASI dari Beberapa Sesi Pemompaan (dan Penyimpanan)

Umumnya aman ketika Moms menggabungkan perasan baru ASI dengan susu yang telah diperah dan telah beberapa hari disimpan. Tetapi penting untuk mendinginkan susu segar terlebih dahulu, sehingga suhunya sama dengan susu yang lebih “tua”.

Menjaga susu tetap dingin membantu mencegah pertumbuhan bakteri. Jika Moms menambahkan ASI hangat ke dalam ASI dingin, suhu dapat meningkat dan membuatnya rentan terhadap bakteri. Jika Moms menambahkan susu hangat ke dalam susu beku, sebagian susu dapat mencair.

Situasi kombinasi berikut dapat diterima selama susu baru didinginkan terlebih dahulu.

Susu segar dipadukan dengan susu dari sesi sebelumnya hari itu.

Susu segar dikombinasikan dengan susu dingin dari hari sebelumnya untuk penyimpanan lanjutan dalam lemari es.

Susu segar dikombinasikan dengan susu dingin untuk dipindahkan ke freezer untuk penyimpanan lebih lama.

Susu segar dikombinasikan dengan susu beku sebelumnya untuk penyimpanan lanjutan dalam freezer.

Dua wadah susu berpendingin dari sesi pemompaan yang berbeda digabungkan menjadi satu wadah untuk penyimpanan lanjutan dalam lemari es atau freezer.

---

Baca juga:
5 Cara Menyimpan ASI yang Benar Beserta Triknya

---

Sebelum memeras dan mempersiapkan perasan ASI untuk Si Kecil:

• Cuci tangan Moms dengan baik dengan sabun dan air. Jika sabun dan air tidak tersedia, gunakan pembersih tangan berbasis alkohol yang mengandung setidaknya 60% alkohol.
• Moms dapat memeras ASI dengan tangan atau dengan pompa manual atau elektrik.
• Jika menggunakan pompa, periksa kit pompa dan tabung untuk memastikannya bersih. Buang dan ganti tabung berjamur dengan segera.
• Jika menggunakan pompa bersama, bersihkan dial pompa, sakelar daya, dan meja dengan lap disinfektan.

---

Baca juga:
Manajemen Pumping ASI agar Stok Terpenuhi

---

Menyimpan ASI setelah memerah:

• Gunakan tas penyimpanan ASI atau wadah food grade yang bersih untuk menyimpan ASI perah. Pastikan wadah terbuat dari kaca atau plastik dan memiliki tutup rapat.
• Hindari botol dengan simbol daur ulang nomor 7, yang menunjukkan wadah mungkin terbuat dari plastik yang mengandung BPA.
• Jangan pernah menyimpan ASI dalam wadah botol sekali pakai atau kantong plastik yang tidak dimaksudkan untuk menyimpan ASI.
• Susu segar atau susu yang dipompa dapat disimpan:
• Pada suhu kamar (77°F atau lebih dingin) hingga 4 jam.
• Dalam kulkas tahan sampai 4 hari.
• Dalam freezer selama sekitar 6 bulan adalah yang terbaik; hingga 12 bulan dapat diterima.

Jangan lupa untuk memberi label yang jelas pada kantong ASI, ya. Pastikan kantong ASI terbuat dari bahan yang aman. Moms dapat memperoleh kantong ASI terbaik lewat situs Mooimom. Di Mooimom pula, Moms dapat berbelanja kebutuhan untuk Si Kecil. Selamat memilih yang terbaik untuk anak, ya.