13 Nov 2021
Anggraini Nurul F
0-6 bulan
0-6 bulan
Suara kencang, gerakan secara tiba-tiba, atau perubahan sekecil apapun di sekitarnya bisa membuat bayi sering merasa kaget saat tidur.Penyebab gerakan bayi yang sering kaget saat tidur ini adalah respons refleks yang disebut refleks Moro. Ini adalah salah satu dari berbagai macam gerakan refleks bayi lainnya.Orangtua tak perlu merasa khawatir berlebihan karena refleks ini akan hilang dengan sendirinya seiring dengan bertambahnya usia.Berikut adalah penjelasan lengkap mengenai bayi sering terkejut saat tidur.
Reflek Moro adalah respons motorik tanpa disengaja yang sudah ada sejak bayi baru lahir.Mengutip dari Stanford Chidren’s Health, ciri khas utama refleks ini adalah bayi merentangkan kedua tangan dan menggerakkan kaki saat kaget.Pada saat yang sama, kepalanya juga sedikit mengarah ke belakang. Kemudian, kedua tangan akan mengarah kembali mendekat ke tubuh mereka.Refleks ini bisa disertai dengan tangisan maupun tidak.
Refleks Moro akan muncul ketika terlelap sehingga terlihat seakan bayi suka kaget saat tidur.Orangtua tak perlu khawatir karena adanya Moro ini justru berarti kondisi bayi berkembang secara normal.Ketika anak tidak menunjukkan refleks Moro atau hanya muncul di satu sisi tubuh, itu bisa jadi merupakan gejala terjadinya:
Reflek Moro pada bayi dimulai sejak ia lahir dan menjadi salah satu tanda dari perkembangan bayi.Gerakan secara tiba-tiba ini adalah cara untuk melindungi diri juga menandakan bahwa ia mampu berkembang di lingkungan baruAda banyak faktor yang menjadi penyebab bayi sering atau suka kaget saat tidur, beberapa di antaranya adalah:
Meskipun refleks Moro atau bayi sering kaget saat tidur adalah tanda perkembangan yang baik pada bayi, ini juga bisa menurunkan kualitas tidurnya.Oleh karena itu, sebaiknya orangtua juga perlu mengetahui cara menidurkan bayi agar kualitas tidurnya tidak terganggu.Berikut adalah beberapa cara untuk menenangkan dan meminimalisasi bayi sering terkejut saat tidur, di antaranya adalah:
Ketika akan menurunkan bayi dari gendongan, sebisa mungkin dekatkan tubuhnya ke pelukan Anda selama mungkin.Setelah sudah menyentuh kasur, baru lepaskan secara perlahan. Ini seharusnya cukup untuk mencegah ia merasakan sensasi terjatuh yang dapat memciu bayi kaget saat tidur.
Anda juga bisa membungkus bayi dengan kain bedong atau swaddle untuk membuat mereka merasa nyaman. Namun, pastikan tidak mengikatnya terlalu rapat terutama di bagian pinggang ke bawah.Penting untuk tidak sembarangan membedong bayi. Pastikan selalu menggunakan kain tipis yang tidak membatasi gerakan tubuh bayi sehingga mengurangi risiko terjadinya sindrom kematian mendadak pada bayi (SIDS).
Bayi berusia di bawah 4 bulan masih belum maksimal menopang kepala. Oleh sebab itu, orangtua bisa memegang leher serta kepala bayi untuk menggendong atau menenangkannya. Ini juga dilakukan untuk mencegah bayi sering terkejut saat tidur.
Setiap bayi mempunyai gerakan refleks atau rasa kaget yang berbeda-beda. Refleks lain muncul beberapa hari setelah lahir dan berhenti lebih cepat.
Akan tetapi, umumnya refleks sering kaget saat tidur ini berlangsung hingga bayi berusia sekitar 2 bulan. Seiring berjalannya waktu, refleks mulai memudar pada usia 12 minggu dan kemungkinan akan hilang pada usia 4 - 6 bulan.
Mengingat lehernya semakin kuat menopang kepala, saat kaget bayi hanya akan merentangkan kedua lengan tanpa menggerakkan kepala atau kaki.
Apabila pada usia lebih dari 7 bulan bayi masih sering terkejut saat tidur, sebaiknya orangtua melakukan konsultasi dengan dokter untuk mengetahui penyebabnya.
Untuk menjaga kenyamanan si kecil saat sedang tidur, Moms bisa gunakan salah satu produk dari Mooimom. Bantal Bayi MOOIMOM membantu bayi tidur dengan posisi rata di seluruh permukaan tengkorak, sehingga bayi Moms nyaman dan terhindar dari risiko kepala peyang.
Bagikan Artikel
Shop at MOOIMOM