17 Aug 2020
Dwi Ayu Rochani
Meningitis merupakan peradangan yang terjadi pada tiga selaput (meninges) yang melapisi otak dan sumsum tulang belakang. Meskipun meningitis dapat menjangkit orang-orang dari segala usia, tetapi bayi di bawah 2 tahun berisiko paling tinggi terkena meningitis, demikian seperti dilansir dari sehatq .
Bayi bisa terkena meningitis ketika bakteri, virus, atau jamur menginfeksi bagian tubuh yang bergerak dalam aliran darah ke otak dan sumsum tulang belakang.
Bagaimana cara mencegah sakit meningitis?
Sebagai orangtua, tentu mengkhawatirkan jika anak sampai terkena meningitis. Namun, terdapat banyak cara untuk mencegah penyakit mematikan ini hinggap di tubuh anak.
1. Vaksin meningitis
Beberapa tipe bakteri bisa dicegah ketika anak melakukan imunisasi. Terdapat dua vaksin meningitis untuk bayi dan anak, yaitu:
Imunisasi Hib
Imunisasi Hib bisa mencegah bayi terkena penyebab meningitis bakteri akibat bakteri Haemophilus influenzae tipe B (Hib). Di Indonesia, vaksin ini mudah didapat di pusat kesehatan manapun karena termasuk imunisasi dasar yang diprogramkan oleh pemerintah Indonesia dan sebaiknya diberi saat bayi berusia 2, 3, dan 4 bulan.
Imunisasi PCV (Pneumococcal Conjugate Vaccine)
Imunisasi PCV bisa mencegah penyakit radang paru (penumonia), radang otak (meningitis), dan infeksi darah (bakteremia). Imunisasi PCV ini dilakukan 3 kali, mulai bayi berusia 2 bulan dengan jarak pemberian 4-8 minggu.
Setelah anak berusia 11 hingga 12 tahun, ia bisa diberikan vaksin meningitis dengan booster pada usia 16 tahun. Namun, bayi mulai usia 2 bulan hingga 11 tahun juga bisa mendapatkan imunisasi ini lebih awal jika memenuhi syarat imunisasi meningitis sebagai berikut:
- Tinggal atau akan bepergian ke negara endemik penyakit meningitis
- Memiliki kelainan sistem imun
- Berada pada kelompok masyarakat yang banyak terdapat penderita meningitis
2. Jaga kebersihan
Jangan malas untuk mencuci tangan sebelum makan dan selesai menggunakan kamar mandi. Sebaiknya, orangtua juga mengajari anak untuk tidak berbagi makanan, minuman, serta peralatan makan, handuk, dan benda milik pribadi dengan anak lain, apalagi yang terlihat sedang tidak sehat.
Baca juga : Pencegahan Gumoh Pada Bayi
3. Batasi kontak dengan penderita meningitis
Anak memang tidak akan terinfeksi bakteri meningitis hanya dengan bermain dengan temannya yang sedang sakit meningitis karena radang otak tidak menular lewat udara. Namun, anak bisa terkena penyakit yang sama jika bergaul terlalu dekat atau lama dengan penderita tersebut.
Seseorang yang menderita penyakit meningitis bakeri akan bersifat menular dalam kurun 24 jam setelah ia mengonsumsi antibiotik. Jika Moms khawatir anak akan terpapar bakteri yang menjadi penyebab meningitis, bicarakan dengan dokter untuk mengonsumsi antibiotik sebagai langkah pencegahan.
4. Meningkatkan daya tahan tubuh
Menjaga daya tahan tubuh agar selalu sehat dapat mencegah masuknya virus dan bakteri yang menjadi penyebab meningitis ke dalam tubuh anak Moms. Cara untuk mendapatkan daya tahan tubuh prima, di antaranya:
- Menjalani pola makan yang sehat serta tidak lupa mengonsumsi banyak sayur dan buah
- Beristirahat yang cukup
- Berolahraga secara teratur
- Menghindari rokok, obat-obatan terlarang, dan alkohol
Meningitis pada bayi maupun anak-anak bisa berakibat fatal hingga menyebabkan kematian. Jangan tunda untuk memeriksakan anak ke dokter jika Moms mencurigai adanya gejala meningitis pada buah hati Moms.
Bagikan Artikel
Shop at MOOIMOM