ASI Tak Kunjung Keluar Pascaoperasi Caesar, Kenapa Ya?

calendar icon

15 Mar 2021

author icon

Ika

category icon

Persalinan

ASI Tak Kunjung Keluar Pascaoperasi Caesar, Kenapa Ya?

Sebagian Moms yang melahirkan melalui operasi caesar mengeluhkan air susu ibu (ASI) tak kunjung keluar dari putingnya. Meskipun kunci keberhasilan menyusui adalah kepercayaan diri ibu, tetapi, secara umum, ibu yang melahirkan melalui caesar dapat menyebabkan proses menyusui sedikit tertunda dibanding yang melahirkan secara spontan. Kondisi ini dikarenakan pada ibu yang mengalami operasi caesar tidak mendapatkan lonjakan oksitosin alami yang dapat membantu suplai air susunya.

Namun, jangan buru-buru stres! Hal ini sama sekali tidak berarti bahwa ibu tidak dapat menyusui Si Kecil setelah operasi caesar. Hanya saja, Moms memang perlu menyadari masalah yang mungkin timbul setelah operasi, serta bagaimana menanganinya agar proses menyusui dengan lancar.

Sebelumnya, ketahuilah Moms ada tiga alasan kenapa ibu bisa melahirkan secara caesar. Pertama, ibu melakukan operasi caesar secara terencana. Operasi caesar yang telah direncanakan telah disetujui oleh dokter kandungan kemungkinan karena alasan medis, seperti bayi mengalami plasenta praevia. Kedua, operasi caesar dilakukan karena kondisi darurat, misalnya karena persalinan berjalan sangat lambat atau tidak ada kemajuan, ibu dalam kesusahan, air ketuban keruh, atau denyut jantung bayi lemah. Ketiga, caesar dilakukan karena keadaan kecelakaan terutama jika bayi dalam bahaya dan perlu dilahirkan secara cepat.

 

Penyebab ASI Tidak Keluar dan Cara Mengatasi

            Terdapat beberapa penyebab mengapa ASI tertunda keluar karena ibu melahirkan secara caesar, seperti uraian berikut ini.

  1. Hormon Oksitosin Terhambat

Ibu yang melahirkan melalui caesar tidak mendapat lonjakan hormon oksitosin secara alami yang dapat membantu suplai ASI. Khususnya pada ibu yang harus operasi karena alasan darurat dan kasus kecelakaan. Operasi caesar yang sudah direncanakan dalam beberapa hal lebih baik karena ibu tidak mendapat tekanan dan kelelahan karena persalinan. Para ibu yang merencanakan operasi caesar dapat mempersiapkan diri dengan menambah informasi tentang bagaimana mengeluarkan kolostrum menggunakan sendok, cangkir, spons, atau selang makanan. Ibu juga dapat belajar bagaimana cara menyusui mulai kehamilan berusia 37 minggu.

  1. Anestesi Lokal

Sebagian besar alasan mengapa ASI tertunda pasca kelahiran melalui operasi caesar dikarenakan anestesi lokal. Bayi yang mengalami efek anestesi karena caesar akan lebih lama tidur ketimbang bayi yang lahir dengan persalinan normal. Jika bayi tidak menyusu, maka produktivitas ASI juga menurun. Lambat laun, hal ini tentunya akan memengaruhi berat badan bayi. Untuk mengatasi hal ini, Moms dapat membangunkan Si Kecil lebih sering 1-2 jam sekali untuk menyusu.

  1. Rasa Nyeri Jahitan Operasi

Rasa nyeri akibat jahitan operasi caesar bisa menjadi masalah saat ibu menyusui. Banyak ibu khawatir bayi secara tidak sengaja menendang bekas lukanya, atau Moms sendiri mengalami kesulitan duduk beberapa saat pasca operasi. Untuk mengatasi hal ini, Moms dapat mencoba beberapa posisi menyusui seperti berbaring miring dengan bayi berada di samping. Moms dapat meminta bantuan pada perawat atau konselor laktasi untuk mengajari cara nyaman menyusui dengan posisi berbaring miring. Setelah 24 jam, Moms akan beradaptasi dengan rasa sakit dan perlahan berjalan duduk. Untuk mengurangi rasa nyeri, Moms bisa memangku bayi beralas bantal.

Baca juga: Tak Hanya Melancarkan ASI, Daun Katuk juga Meningkatkan Imunitas Bayi

  1. Terlambat Menyusui

Para ibu yang merencanakan operasi caesar dapat berkonsultasi dengan dokter untuk tetap melakukan Inisiasi Menyusui Dini (IMD). Lakukan kontak kulit ke kulit atau skin to skin dengan Si Kecil segera setelah ia lahir. Sebaiknya hal ini tetap dilakukan di ruang operasi. Sampaikan keinginan IMD Moms kepada dokter dan perawat, bahkan dalam keadaan darurat. Hal ini dapat membuat perbedaan nyata pada perilaku naluriah bayi di payudara, serta membantu hormon oksitosin mengalir. Selain itu, IMD dapat menjadi momen kebersamaan Moms dan Si Kecil untuk saling mengenal dan memulai perjalanan menyusui.

Dua sampai tiga hari adalah waktu rata-rata yang dibutuhkan ibu untuk memproduksi ASI setelah proses IMD. Jika ASI tidak kunjung keluar, Moms tetap harus bersabar. Jangan mudah kalut, terbebani, dan bahkan menjadi stres. Luangkan waktu lebih banyak bersama Si Kecil karena mungkin proses menyusui tidak secepat yang Moms harapkan. Tetap lakukan skin to skin dengan Si Kecil, tawarkan ASI kepada bayi sesering mungkin, dan yang paling penting ialah mintalah dukungan dari suami dan keluarga agar proses menyusui berjalan lancar.


Bagikan Artikel


Artikel Terkait


Produk Terkait

Shop at MOOIMOM


Shop at MOOIMOM