31 Mar 2021
Nandita Adilfi
Keluarga
Keluarga
Apakah PCOS berbahaya? Sindrom polikistik ovarium atau polycystic ovarian syndrome (PCOS) adalah gangguan hormon yang terjadi pada wanita di usia subur atau usia puber. Penderita PCOS biasanya mengalami gangguan menstruasi karena memiliki kadar hormon maskulin (hormon androgen) yang berlebihan. Hormon androgen yang berlebih pada penderita PCOS dapat mengakibatkan ovarium atau indung telur memproduksi banyak kista ovarium berukuran kecil yang selengkapnya bisa dibaca di sini. Akibatnya, sel telur tidak berkembang sempurna dan gagal dilepaskan secara teratur.
Pada pria, hormon androgen dibuat di testis. Hormon ini terlibat dalam perkembangan organ seks pria dan karakteristik khas pada pria, seperti suara yang berat dan pertumbuhan jenggot serta kumis. Pada wanita, androgen dibuat di ovarium, tetapi kemudian diubah menjadi estrogen. Hormon androgen pada wanita memainkan peran penting dalam sistem reproduksi, serta kesehatan jantung, arteri, kulit, rambut, otak, dan bagian serta sistem tubuh lainnya. Hormon androgen ini juga bisa memicu tumbuhnya jerawat saat hamil.
Pada umumnya, PCOS atau sindrom polikistik ovarium pada wanita disebabkan karena kadar hormon androgen pada tubuh yang terlalu tinggi. Hal inilah yang kemungkinan membuat para wanita penderita PCOS memiliki peluang lebih tinggi untuk sejumlah kemungkinan komplikasi. Berikut ini adalah beberapa kondisi komplikasi atau risiko yang disebabkan oleh PCOS, seperti yang dilansir oleh laman WebMd, antara lain:
Ukuran ovarium pada wanita pengidap PCOS lebih besar dari ukuran ovarium wanita normal. Hal ini terjadi karena terdapat kista-kista di dalam ovarium tersebut. Kista-kista kecil ini menghalangi terjadinya ovulasi atau pelepasan sel telur sehat setiap bulan yang biasa disebut menstruasi. Hormon androgen yang tinggi pada pasien PCOS juga berperan untuk menghambat proses ovulasi. Oleh karena itu, sel telur yang sehat sulit untuk dikeluarkan dan bahkan tidak tersedia untuk dibuahi oleh sperma.
Meskipun begitu, para wanita pengidap PCOS juga masih memiliki kesempatan untuk hamil dengan menerapkan gaya hidup sehat, mengatur pola makan sehat, dan mengonsumsi obat-obatan yang diresepkan dokter untuk membantu memperlancar ovulasi. Program hamil melalui bayi tabung juga bisa dilakukan, selengkapnya tentang proses bayi tabung untuk program hamil bisa dibaca di sini.
Meskipun sampai saat ini penyebab pasti terjadinya PCOS belum diketahui, namun terdapat sebuah teori yang menyatakan bahwa resistensi insulin dapat menyebabkan tubuh memproduksi banyak androgen. Seperti yang dilansir oleh laman Healthline, wanita yang mengalami PCOS atau sindrom polikistik ovarium sering ditemukan memiliki tingkat insulin yang lebih tinggi dari biasanya. Insulin adalah hormon yang diproduksi di pankreas yang membantu sel-sel dalam tubuh mengubah gula atau glukosa menjadi energi. Jika tubuh tidak memproduksi cukup insulin, maka kadar gula darah dalam tubuh bisa naik.
Hal ini juga dapat terjadi jika tubuh Moms mengalami resisten terhadap insulin yang berarti Moms tidak dapat menggunakan insulin yang diproduksi tubuh secara efektif. Jika Moms resisten terhadap insulin, maka sel-sel di otot, organ, dan jaringan tidak dapat menyerap gula darah dengan baik yang kemudian disebut sebagai diabetes. Lalu tubuh mungkin akan mencoba memompa insulin dalam jumlah tinggi untuk menjaga agar kadar gula darah di dalam tubuh tetap normal. Kadar insulin yang terlalu tinggi dapat menyebabkan ovarium memproduksi lebih banyak androgen, seperti testosteron.
Gangguan kesehatan mental yang mungkin dialami oleh wanita penderita PCOS adalah depresi dan anxiety atau gangguan kecemasan. Berdasarkan lama yang dilansir oleh Healthline, penelitian telah menemukan bahwa gangguan kecemasan dan depresi lebih sering terjadi pada wanita penderita PCOS. Meskipun hubungan antara PCOS dan kedua gangguan kesehatan mental tersebut tidak jelas, namun hal ini terjadi sebagai sebuah perwujudan atas ketidaknyamanan penderita PCOS dengan gejala dan risiko.
Kekhawatiran yang muncul setelah didiagnosis mengidap PCOS pasti dialami oleh para wanita tersebut, seperti misalnya timbul pertanyaan “Apakah saya bisa hamil?”. Beberapa wanita cenderung membandingkan diri mereka dengan wanita lain yang tidak menderita PCOS, dan dapat merasa frustrasi mengenai stres emosional dan fisik sehari-hari yang mereka tanggung akibat sindrom ini. Hal ini kemudian juga dapat menimbulkan masalah tidur seperti insomnia.
PCOS atau sindrom polikistik ovarium pada wanita tentunya memiliki risiko dan bahkan kondisi komplikasi. Dari penjelasan di atas terkait beberapa kondisi komplikasi dan risiko akibat PCOS pada wanita, dapat disimpulkan bahwa PCOS berbahaya bagi tubuh dan juga mental. Risiko dan komplikasi ini dapat terjadi jika penderita PCOS tersebut tidak menjaga pola makan dan gaya hidup untuk mencegah terjadinya komplikasi dari PCOS.
Selain menjaga pola makan dan gaya hidup, kontrol rutin ke dokter kandungan sebelum menikah atau pada usia subur juga penting untuk dilakukan untuk mengecek kesehatan sistem reproduksi. Pemeriksaan kesehatan sistem reproduksi ini bisa dilakukan melalui Histerosalpingografi (HSG) dengan menggunakan sinar Rontgen (sinar-X).
Bagikan Artikel
Shop at MOOIMOM