28 Apr 2021
Salsa
Perkembangan teknologi semakin hari, semakin pesat pula kecanggihannya. Semua hal serba terjangkau dan dapat diakses hanya dalam genggaman tanpa terbatas ruang dan waktu. Salah satu perkembangan teknologi yang kian masif dan menjadi kebutuhan banyak orang yakni gadget.
Bukan hanya orang dewasa yang menggunakan gadget, namun, si Kecil juga bisa membutuhkan gadget tersebut sebagai bagian dari aktivitasnya. Hal ini tentu adanya peran orangtua yang memberikan gadget untuk menghindari anak dari rasa bosan atau bahkan menghentikan kerewelan si Kecil.
Moms, penggunaan gadget yang berlebihan dapat menyebabkan kecanduan hingga berpengaruh pada si Kecil yang sulit fokus terhadap pelajarannya. Di usia yang lebih dini lagi, penggunaan gadget yang berlebihan dapat menghambat perkembangan motoriknya. Padahal, keterampilan motorik adalah hal yang perlu diperhatikan dan dilatih sedini mungkin.
Pada poling yang dilakukan Common Sense Media, dari 1.240 orangtua adan anak, terdapat 50% anak yang mengakui kecanduan gadget. Lalu, sebanyak 66% orangtua menganggap anaknya berlebihan dalam menggunakan gadget, serta terdapat 52% anak setuju atas pendapat itu.
Penggunaan gadget pada usia dini dan dilakukan dengan intensitasitas yang tinggi, tentu menimbulkan efek negatif pada anak. Berikut penjelasannya:
Pola tidur yang cukup sangat dibutuhkan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan si Kecil dengan baik, Moms. Namun, dengan kecanduan bermain gadget, pola tidur anak akan terganggu. Kurangnya tidur dapat menyebabkan tergangunya aktivitas anak. Dampak lainnya yaitu perkembangan otak anak menjadi tidak optimal.
Postur buruk, sakit punggung, ketegangan leher dan bahu adalah dampak yang si Kecil rasakan jika terlalu banyak menggunakan gadget. Dikutip dari healthhub.sg, hal tersebut dapat dijabarkan karena posisi badan hingga kepala yang dekat dengan gadget karena cenderung ingin melihat lebih dekat, sehingga postur akan lebih membungkuk. Dari postur yang membungkuk tersebut, dapat mempengaruhi otot punggung dan bahu.
Anak yang kecanduan gadget akan sangat rentan mengalami gangguan mata. Hal ini dikarenakan lamanya waktu menatap layar gadget sehingga menyebabkan mata lelah, kering, hingga gangguan pada penglihatan. Berdasarkan artikel yang dilansir dari HealthHub di Singapura, mata kering, sensasi terbakar dan kurangnya fokus adalah tanda bila mata mengalami ketegangan. Hal ini diperparah jika anak menyipitkan mata pada perangkat dan cenderung tidak berkedip. Selain itu, karena tidak banyak menghabiskan waktu pada aktivitas di luar ruangan dapat membuat anak berisiko terkena miopia.
Obesitas juga disebabkan karena kurangnya aktivitas yang anak lakukan. Gadget membuat anak kurang bergerak dan lebih sering duduk atau berbaring. Jika dibiarkan, obesitas akan meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke usia dini dan serangan jantung.
Meningkatnya resiko depresi, gangguan kecemasan, sulit untuk fokus, psikosis dapat disebabkan karena anak kecanduan dengan gadget. Hal-hal tersebut juga dapat memicu sifat agresif pada anak. Selain itu, anak yang kecanduan gadget mendapatkan kesulitan untuk bersosialisasi hingga meningkatkan resiko perasaan kesepian.
Gadget dapat mempengaruhi pola kehidupan dan interaksi anak. Untuk itu, perlu adanya aturan mengenai umur ideal anak boleh menggunakan gadget dan lama penggunaannya. Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) menjelaskan bahwa penggunaan gadget merupakan hak anak. Namun usia idelnya yakni ketika anak tersebut berumur minimal 13 tahun.
Bukan tanpa alasan, pada umur 13 tahun tersebut, anak dirasa sudah cukup memiliki nalar dalam mempertimbangkan hal yang baik ataupun buruk secara sadar. Tetapi perlu diingat, bukan berarti orangtua melepaskan begitu saja. Orangtua perlu memberikan contoh yang baik dengan tidak menggunakan gadget secara berlebihan dan memantau aktivitas dunia maya anak dengan aplikasi yang telah banyak disediakan.
Lamanya penggunaan gadget pada anak dapat dijelaskan oleh artikel When to Introduce Your Child to a Smartphone or Tablet. Dalam artikel tersebut, anak berusia 4 hingga 5 tahun disarankan menggunakan gadget tidak lebih dari setengah jam. Untuk anak berusia 6 hingga 7 tahun, disarankan tidak lebih dari satu jam. Lebih lanjut, untuk anak yang merupakan siswa sekolah, penggunaan gadget tidak lebih dari 2 jam. Dokter juga menyarankan aturan 20-20-20 yaitu, setiap 20 menit, luangkan 20 detik untuk melihat sesuatu yang berjarak 20 kaki.
Terdapat cara lainnya untuk mengatur penggunaan gadget pada anak, yakni:
Moms yang memiliki bayi, cobalah untuk tidak memberikan gadget pada usia tersebut. Sebaliknya, ganti gadget dengan Mombella Octopus Teether yang aman. Teether ini dapat melatih tumbuh kembang anak karena melatih kemampuan genggam, kemampuan kordinasi tangan dan mata, merangsang indera peraba, perkembangan indera penglihatan, meningkatkan interaksi orangtua dan anak serta mengembangkan kreativitasnya.
Kurangi resiko kecanduan gadget sejak dini dengan Mombella Octopus Teether yang aman di website Mooimom sekarang juga!
Bagikan Artikel
Shop at MOOIMOM