03 Jul 2021
anisyukur
Trimester Pertama
Trimester Pertama
Ibu hamil kerap kali dilanda berbagai permasalahan kesehatan tidak terkecuali masalah sistem pencernaan seperti diare, sembelit dan peradangan pada usus. Peradangan pada usus inilah yang biasa menyebabkan usus buntu. Suka makanan pedas menjadi pemicu utama Moms terkena usus buntu. Dikutip dari Healthline hanya 0.05% wanita mengalami usus buntu saat hamil. Ibu hamil yang mempunyai usus buntu biasanya tidak akan menyadarinya karena gejala-gejalanya hampir sama dengan gejala kehamilan.
Sangat penting saat hamil untuk menjaga asupan makanan yang bergizi termasuk membatasi konsumi makanan pedas karena biji cabai yang tertinggal di dalam usus dapat menyumbat usus dan menyebabkan peradangan yang dinamakan usus buntu. Gejala usus buntu yang sering dialami antara lain:
Usus buntu yang dialami oleh ibu hamil pada usia trimester ketiga, gejala usus buntu yang muncul sedikit berbeda dari biasanya yaitu:
Namun tidak menutup kemungkinan bahwa gejala yang muncul bisa saja sama dengan yang biasa dialami oleh orang awam.
Moms mungkin saja akan disarankan oleh dokter untuk melakukan operasi apabila usus buntu berisiko pecah dan merusak dinding usus. Sebelum mengambil tindakan operasi, dokter akan melakukan pemeriksaan secara menyeluruh dengan mempertimbangkan kondisi kehamilan dan resiko yang bisa saja terjadi.
Pemeriksaan usus buntu saat hamil juga dilakukan berbeda tergantung pada usia kehamilan. Usia kehamilan trimester pertama dan kedua dokter akan melakukan ultra sonografi atau USG untuk memastikan usus buntu sedangkan metode operasi yang digunakan adalah dengan metode laparoskopi yaitu dengan membuat sayatan tipis sepanjang 2 cm. Kemudian setelah dokter menemukan letak usus yang mengalami peradangan biasanya peradangan usus buntu sebesar ujung jari lalu akan dipotong dan dibuang. Sedangkan pada trimester ketiga, dokter akan melakukan CT scan. Karena ukuran bayi yang sudah membesar pada usia kehamilan ini, biasanya dokter akan membuat sayatan yang lebih besar. Dokter akan sangat memperhatikan kondisi sang bayi agar nantinya tidak menimbulkan resiko komplikasi terutama pada usia kehamilan di atas 24 minggu.
Ibu hamil yang mengalami gejala usus buntu seperti yang disebutkan di atas, sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter untuk memastikan hasilnya karena usus buntu jika tidak segera dilakukan tindakan akan berisiko menyebabkan keguguran maupun kelahiran bayi prematur.
Selain itu jika sampai usus buntu pecah akan merusak dinding usus dan jika dibiarkan dinding usus akan berlubang sehingga kuman-kuman yang berada di dalam usus akan menyebar ke dalam rongga perut dan dapat menyebabkan berbagai komplikasi penyakit yang berbahaya termasuk membahayakan bagi ibu dan janin yang dikandungnya. Satu hal yang perlu Moms ketahui operasi usus buntu tidak akan membahayakan janin dan Moms pun bisa melahirkan secara normal.
Untuk pemulihan setelah operasi, dokter akan menyarankan untuk mengkonsumsi makanan yang bernutrisi dan melarang untuk mengangkat beban yang terlalu berat karena bisa berdampak pada bekas luka jahitan. Untuk melindungi bekas luka jahitan operasi Moms bisa gunakan Maternity Belt yang aman dan nyaman menyesuaikan bentuk perut selain itu bahannya yang nyaman melindungi bekas luka jahitan dari gesekan.
Bagikan Artikel
Shop at MOOIMOM