01 Apr 2022
Anggraini Nurul F
0-6 bulan
0-6 bulan
Penyakit autoimun bisa juga menyerang ibu hamil lho Moms. Penyakit autoimun pada ibu hamil ini ternyata memiliki beberapa gejala. Namun sialnya, gejala penyakit autoimun saat hamil ini sulit dideteksi karena terkadang gejalanya terlihat sepele. Namun Moms, jangan menyepelekan peynakit autoimun yah, apalagi jika Moms sedang hamil.
Yuk simak berbagai bahaya sampai cara menangani autoimun yang menyerang ibu hamil dibawah ini Moms!
Moma, simak baik-baik bahaya ibu hamil yang terkena autoimun dibawah ini yah!
Ini adalah kondisi di mana terjadinya penggumpalan darah di sekitar plasenta dan menyebabkan plasenta tak berfungsi.
Hal ini menyebabkan perkembangan janin terhambat. Seperti yang Moms tahu, plasenta adalah jalur penghubung oksigen dan nutrisi untuk janin.
Risiko ini sangat besar peluangnya terjadi ketika kehamilan Moms memasuki trimester pertama. Pada Moms yang menderita penyakit autoimun, sekitar 10 persen mengalami keguguran di trimester pertama kehamilan.
Kelahiran prematur dapat terjadi pada 25% Moms yang menderita lautoimun.
Preeklampsia ditandai dengan tekanan darah tinggi dan adanya protein di dalam urin. Komplikasi ini biasanya muncul setelah kehamilan berusia 20 minggu.
Nah, itu dia kemungkinan yang akan terjadi pada Moms dan janin jika hamil dalam kondisi mengalami gangguan autoimun.
Oleh karena itu, pastikan Moms rutin melakukan check-up ke dokter. Waspada dengan gejala dan komplikasi yang mungkin terjadi selama masa kehamilan.
Ini artinya, berat badan bayi saat lahir kurang dari 2500 gram. Hal ini juga bisa dipengaruhi oleh kondisi plasenta yang jelek, di mana fungsi plasenta sebagai penyalur oksigen dan nutrisi untuk janin terganggu.
Sebagian besar penyakit autoimun saat hamil belum dapat disembuhkan yah, tetapi gejala yang timbul bisa dijaga dan ditekan agar tidak timbul flare. Pengobatan untuk menangani penyakit autoimun saat hamil tergantung pada jenis penyakit yang diidap yah Moms, gejala yang dirasakan, dan tingkat keparahannya. Pengidap juga dapat mengonsumsi obat untuk mengurangi rasa nyeri dan sakit kepala, namun hendaknya Moms konsultasikan dulu kepada dokter kandungan Moms.
Pengidap penyakit autoimun akan menjalani terapi pengganti hormon jika mengidap penyakit autoimun yang menghambat produksi hormon dalam tubuh yah Moms. Misalnya, untuk pengidap diabetes tipe 1, dibutuhkan suntikan untuk mengatur kadar gula darah atau bagi pengidap tiroiditis diberikan hormon tiroid.
Untuk menghambat perkembangan penyakit dan memelihara fungsi organ tubuh, bisa dibantu dengan penggunaan berrbagai macam obat penekan sistem kekebalan tubuh Moms, seperti kortikostreoid. Obat jenis anti TNF dapat mencegah peradangan yang diakibatkan penyakit autoimun rheumatoid arthritis dan psoriasis.
Namun sebaiknya Moms segera konsultasikan kepada dokter kandungan Moms.
Bagikan Artikel
Shop at MOOIMOM