7 Efek Samping Pil KB, Benarkah Membuat ASI Tidak Keluar?

calendar icon

09 Sep 2021

author icon

Anggraini Nurul F

category icon

7 Efek Samping Pil KB, Benarkah Membuat ASI Tidak Keluar?

Moms, efek samping pil KB terjadi akibat perubahan kadar hormon di dalam tubuh. Efek samping kontrasepsi hormonal ini berbeda-beda pada tiap wanita, bisa ringan atau bahkan tidak ada sama sekali, bisa juga berat hingga penggunaannya harus dihentikan dan diganti dengan jenis kontrasepsi lain.  

Pil KB terbagi menjadi dua jenis, yaitu pil KB yang berisi progestin saja dan pil KB kombinasi yang berisi hormon estrogen dan progestin. Jika diminum setiap hari sesuai aturan, efektivitas pil KB dalam mencegah kehamilan cukup tinggi dan tingkat kegagalannya hanya sekitar 1%.

Baca Juga: 7 Merk Pil KB untuk Ibu Menyusui yang Aman

7 Efek Samping Pil KB dan Cara Mengatasinya

1. Mual dan muntah

Efek mual dan muntah yang dialami oleh para Moms yang mengonsumsi pil KB bisa berbeda-beda tingkatnya. Ada yang ringan dan tidak terlalu sering, namun ada juga yang berat alias terus-menerus mengalami mual dan muntah.

Namun biasanya efek samping berupa mual dan muntah terjadi sebagai respons awal dan dalam jangka waktu pendek.

Atasi dengan mengonsumsi pil KB bersamaan dengan makan sebelumnya. Dengan begitu, kondisi perut mama tidak sedang benar-benar kosong. Mual juga bisa diatasi dengan minum teh manis hangat.

Jika perlu, perbanyak istirahat setelah Mama mengonsumsi pil KB. Ya, tidur sebentar setelah mengonsumsi pil KB akan membantu mencegah munculnya rasa mual.

Apabila efek mual dan muntah terus terjadi hingga tiga bulan setelah rutin mengonsumsi pil KB, sebaiknya segera konsultasi ke dokter, ya.

2. Berat badan bertambah tak terkendali

Sebenarnya hingga saat ini belum ada bukti penelitian secara ilmiah yang menunjukkan adanya kaitan langsung antara pil KB dengan peningkatan nafsu makan atau berat badan.

Tetapi tak sedikit perempuan yang merasakan adanya efek pada peningkatan berat badan setelah mengonsumsi pil KB.

Diduga kuat efek ini terjadi karena adanya retensi alias penumpukan cairan, terutama di area sekitar payudara dan pinggul Moms. Selain itu, estrogen yang dikandung dalam pil KB juga kadang dapat memengaruhi lemak dalam tubuh Moms.

Untuk mencegah hal ini terjadi, ada baiknya Moms memilih pil KB jenis kombinasi.

Jenis pil KB ini dapat mencegah terjadinya retensi cairan, sehingga membantu menjaga berat badan Moms tetap stabil.

3. Nyeri pada payudara

Pada minggu-minggu awal konsumsi pil KB, biasanya Mama kadang juga akan merasakan efek samping berupa nyeri pada payudara. Selain itu, payudara juga tampak lebih besar daripada sebelumnya.

Ini merupakan salah satu proses adaptasi tubuh terhadap perubahan hormon, yang berangsur-angsur akan hilang dengan sendirinya.

Supaya payudara tidak terasa semakin nyeri, kurangi konsumsi kafein dan garam untuk sementara waktu. Gunakan juga bra yang benar-benar membuat Mama merasa nyaman.

4. Keputihan

Jika sebelumnya Moms tidak pernah keputihan atau hanya mengalami keputihan sedikit, namun setelah minum pil KB menjadi berubah, bisa jadi ini adalah salah satu efek sampingnya, Moms.

Keputihan biasanya hanya akan menjadi lebih banyak. Ini sebenarnya juga menjadi efek samping yang wajar. Namun apabila keputihan yang terjadi sampai mengalami perubahan bau dan warna, ini bisa menjadi indikasi adanya infeksi.

Agar keputihan tidak terjadi terus menerus hingga menimbulkan infeksi, jangan lupa untuk selalu menjaga kebersihan area vagina. Ganti celana dalam secara teratur dan keringkan dulu vagina sebelum menggunakan celana dalam.

5. Perubahan siklus haid dan sering muncul bercak darah

Kerap mengalami munculnya bercak darah setelah mengonsumsi pil KB? Kondisi ini dianggap wajar karena mungkin terjadi akibat rahim yang masih menyesuaikan diri dengan lapisan endometrium yang lebih tipis.

Selain itu, hal ini juga bisa terjadi akibat perubahan hormonal dalam tubuh. Selama perdarahan atau bercak darah terjadi kurang dari tiga hari, maka hal ini masih aman. Namun apabila setelah tiga hari bercak darah masih muncul, segera cek ke dokter.

Perubahan siklus haid juga menjadi salah satu efek samping dari konsumsi pil KB. Tak hanya karena faktor hormonal, perubahan siklus ini juga bisa terjadi karena faktor luar seperti stres dan adanya penyakit pada reproduksi, Moms.

6. Sakit kepala

Selain mengubah siklus haid, perubahan kadar hormon dalam tubuh setelah mengonsumsi pil KB juga bisa menimbulkan efek lain seperti sakit kepala.

Biasanya sakit kepala ini muncul akibat perubahan kadar hormon estrogen dan progesteron, Moms.. Beda jenis pil KB, beda juga tingkatan sakit kepala yang bisa terjadi.

Namun kadang ada juga perempuan yang meskipun rutin minum pil KB, tapi tidak mengalami efek samping berupa sakit kepala.

Apabila Moms khawatir sakit kepala yang dialami mengganggu aktivitas sehari-hari, upayakan untuk rutin istirahat dan tidak memaksakan dulu bergerak sampai sakitnya mereda.

7. Suasana hati berubah-ubah secara drastis

Pada sebagian perempuan, konsumsi pil KB jenis tertentu kadang juga bisa menimbulkan efek berupa mood yang mudah berubah. Kadang saat sedang gembira, bisa saja Moms kemudian tiba-tiba merasa sedih dan lelah.

Perubahan mood ini bisa terjadi akibat efek dari konsumsi pil KB terhadap bagian otak yang berkaitan dengan fungsi kognitif. Termasuk di antaranya sebagai penerima stimulus dan pemberi respons.

Nah, supaya mood tetap terkendali, cobalah untuk melakukan hal-hal yang Moms sukai seperti olahraga, menonton film, atau membaca buku.

Baca Juga: Cara Minum Pil KB, Aturan Pakai dan Dosis yang Benar

Benarkah KB Bisa Membuat ASI Tidak Keluar?

Sebetulnya banyak pendapat mengenai pengaruh pil KB terhadap ibu menyusui. American College of Obstetricians and Gynecologists merekomendasikan bahwa minum pil KB untuk ibu menyusui tidak boleh dimulai, sampai bayi berusia 6 minggu.

Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan untuk tidak sama sekali menyusui sambil minum pil KB, di awal kelahiran bayi.

Menurut WHO, lebih aman resep pil KB atau dilakukan pengaturan kelahiran nonhormonal, pada saat bayi telah berusia 6 bulan.

Menurut organisasi yang mengadvokasi ibu menyusui La Leche League International (LLLI), bahkan sering ditemukan produksi ASI pada ibu menyusui yang terhenti akibat minum pil KB.

Dengan demikian, referensi lain menyarankan agar ibu menyusui tidak boleh menggunakan kontrasepsi oral seperti pil KB, tetapi harus menggunakan bentuk kontrasepsi lain, sampai Moms benar-benar menyapih (menghentikan bayi menyusu dari payudara) bayinya.

Jangan lupa untuk selalu konsumsi ASI booster yah Moms. Moms bisa konsumsi Prenavita Health Drink Honey Lychee Flavoured.


Bagikan Artikel


Shop at MOOIMOM