5 Jenis Imunisasi Ibu Hamil, Manfaat, dan Waktu Pemberiannya

calendar icon

22 Sep 2021

author icon

Anggraini Nurul F

category icon

Trimester Pertama

5 Jenis Imunisasi Ibu Hamil, Manfaat, dan Waktu Pemberiannya

Imunisasi yang diterima selama hamil tidak hanya berperan penting dalam melindungi kesehatan Momds, tetapi juga janin dalam kandungan. Kekebalan Moms menjadi garis pertahanan bayi terhadap berbagai penyakit serius. Jadi, bila Moms sedang hamil atau merencanakan kehamilan, sebaiknya segera dapatkan imunisasi ibu hamil yang diperlukan.

Pemberian vaksin dalam imunisasi ibu hamil terdiri dari 3 bentuk, yakni virus hidup, virus mati, dan toksoid (tidak berbahaya, protein yang diubah secara kimia, diambil dari bakteri). Khusus ibu yang sedang hamil tidak diperbolehkan menerima virus hidup karena ada kemungkinan akan membahayakan janin. Contohnya gabungan vaksin campak, gondok, dan rubella (MMR).

5 Jenis Imunisasi untuk Ibu Hamil, Simak Moms!

  1. Imunisasi flu

Imunisasi flu aman dilakukan selama masa kehamilan. Para ahli meyakini bahwa vaksin flu ini menjadi bagian penting bagi kehamilan. Vaksin flu dibuat dari virus mati sehingga aman untuk ibu dan janin. Namun sebaiknya hindari jenis FluMist yakni jenis vaksin semprot hidung yang dibuat dari virus hidup.

Perlu Ibu ketahui bahwa calon ibu yang terkena flu pada pertengahan kehamilan, lebih berisiko mengalami gejala yang parah atau komplikasi seperti pneumonia. Meski hanya terjangkit flu menengah, namun serangan flu tersebut bisa menyebabkan rasa sakit, demam, sakit kepala, nyeri otot, sakit tenggorokan, dan juga batuk. Gejala-gejala ini berlangsung sekitar 4 hari. Sedangkan  batuk dan rasa lelah bisa berlangsung hingga lebih dari 2 minggu. Sangat menyiksa, ‘kan Bu?

Bagi ibu hamil yang terkena flu, sebaiknya segera hubungi dokter, perbanyak istirahat, dan minum banyak cairan. Jangan ragu-ragu untuk memberitahu dokter jika merasa tidak enak badan setelah beberapa hari atau bila mengalami kesulitan bernafas. Sebab gejala-gejala tersebut bisa jadi tanda komplikasi yang lebih serius seperti pneumonia. Tak perlu kuatir, serangan flu tidak membahayakan janin.

Baca Juga: Vaksin Untuk Ibu Hamil Perlu Dilakukan, Apa Alasan dan Manfaatnya?

  1. Imunisasi tetanus/diphtheria/pertussis (Tdap)

Imunisasi Tdap bisa diberikan setiap saat selama kehamilan. Tetapi waktu yang dianjurkan antara usia kehamilan 27 sampai 36 minggu. Vaksin Tdap terbuat dari toksoid sehingga imunisasi ibu hamil ini aman digunakan.

Imunisasi Tdap melindungi ibu hamil dari penyakit tetanus. Tetanus merupakan penyakit yang menyerang saraf pusat dan menyebabkan nyeri otot. Bakteri penyebab tetanus terdapat di tanah dan kotoran hewan. Bakteri tersebut masuk ke aliran darah melalui goresan pada kulit. Jadi sebaiknya periksakan diri ke dokter jika ibu hamil mengalami luka yang dalam. Bila tertular selama hamil, tetanus bisa berujung pada kematian. 

Imunisasi Tdap juga melindungi ibu hamil dari difteri. Difteri merupakan infeksi pernafasan yang menyebabkan masalah pernafasan, kelumpuhan, koma, hingga kematian. Selain melindungi dari difteri, imunisasi ibu hamil Tdap juga melindungi dari Pertussis. Pertussis, adalah penyakit bakteri yang sangat menular dan berakibat fatal bagi bayi. Pertussis ditandai gejala batuk kering dengan suara melengking.

Baca Juga: Apa Saja Persiapan Vaksin Untuk Ibu Hamil Yang Perlu Moms Ketahui

  1. Imunisasi Hepatitis B

Imunisasi Hepatitis B aman diterima selama hamil. Imunisasi ini sebaiknya Ibu dapatkan terutama jika Ibu bekerja sebagai tenaga medis atau tinggal bersama orang yang mengidap penyakit hepatitis B.

Hepatitis B adalah infeksi virus yang menjadi penyebab peradangan liver, mual, lelah, dan penyakit kuning. Pada beberapa kasus, infeksi virus ini juga bisa menyebabkan penyakit liver kronis, kanker hati, dan kematian. Ibu hamil yang terjangkit Hepatitis B bisa menularkan infeksi ke janin. Tanpa penanganan yang tepat, bayi berisiko tinggi terkena penyakit liver serius ketika dewasa.

Karena itulah semua wanita disarankan melakukan pemeriksaan hepatitis B. Data menunjukkan bahwa janin dalam kandungan tidak berdampak negatif ketika vaksin Hepatitis B diberikan kepada ibu hamil. Vaksin Hepatitis B mengandung noninfectious HbsAg dan tidak membahayakan janin.

  1. Imunisasi Hepatitis A

Imunisasi ibu hamil ini melindungi dari penyakit liver yang menular melalui makanan dan air yang tercemar. Gejala infeksi Hepatitis A berupa demam, lelah, dan mual. Infeksi Hepatitis A tak seberat infeksi Hepatitis B. Penyakit ini juga tidak mempengaruhi janin. Namun pada beberapa kasus yang jarang terjadi, infeksi Hepatitis A bisa menyebabkan persalinan prematur dan infeksi pada bayi yang baru lahir.

Imunisasi Hepatitis A dibuat dari virus mati sehingga memiliki risiko yang rendah. Bila Ibu bepergian ke daerah wabah Hepatitis A atau bekerja di laboratorium, sebaiknya usahakan untuk mendapatkan imunisasi Hepatitis A.

  1. Imunisasi PCV

Bu, jika Ibu berada dalam kondisi kronis, seperti sedang menderita diabetes atau penyakit ginjal, maka sebaiknya lakukan imunisasi pneumonia. Imunisasi ini dapat melindungi Ibu dari beberapa bentuk pneumonia. Pemberian imunisasi pneumonia ini berisiko rendah terhadap janin.

Jangan lupa kunjungi website kami di www.mooimom.id yah Moms!


Bagikan Artikel


Artikel Terkait


Produk Terkait

Shop at MOOIMOM


Shop at MOOIMOM