13 Jun 2022
Irma Purnama
Balita
Balita
Flu Singapura pada bayi ini dapat ditandai dengan gelaja berupa demam, nafsu makan berkurang, sakit tenggorokan, hingga sakit kepala. Kapan Si Kecil harus dibawa ke dokter?
Peralihan musim tiba, kita wajib waspada dengan berbagai penyakit yang sering menyerang anak-anak. Salah satu penyakit yang harus diwaspadai saat peralihan musim adalah flu Singapura pada bayi.
Flu Singapura awalnya ditemukan pada 1957 dan pertama kali muncul di Toronto, Kanada. Penyakit yang menyebabkan ruam ini dikenal sebagai "flu" lantaran gejalanya mirip flu, dan pada saat itu di Singapura banyak terjadi kasus serta kematian.
Flu Singapura dapat berdampak pada siapa saja, tetapi paling sering terjadi pada anak berusia 5 tahun ke bawah.
Lalu bagaimana ciri gejala flu Singapura pada bayi? Dan kapan Si Kecil harus dibawa ke dokter?
Gejala flu Singapura pada bayi umumnya mulai bermunculan sejak 3-6 hari setelah si kecil terinfeksi oleh virusnya. Periode ini dikenal dengan sebutan masa inkubasi.
Saat Si Kecil mengidap flu Singapura, maka tubuhnya dapat menimbulkan beberapa gejala.
Berikut beberapa gejala flu Singapura pada bayi yang mungkin timbul:
Gejala flu Singapura pada bayi yang pertama dan cukup mudah dikenali, yakni demam dan kondisi tubuh yang lemas.
Demam merupakan tanda awal Si Kecil mengalami sesuatu yang tidak beres dalam tubuhnya. Oleh karena itu, Moms harus terus memantau kondisi suhu tubuhnya.
Gejala flu Singapura pada bayi menyebabkan timbulnya sariawan di mulut dan luka lepuh di dalam mulut, lidah, gusi bahkan tenggorokan, biasanya akan muncul pada 1-2 hari setelah terjadinya demam.
Luka lepuh di mulut ini yang bisa membuat Si Kecil sakit untuk menelan, hal ini tentu membuat Moms harus memastikan Si Kecil agar mendapat cukup air dan kalori yang dibutuhkan oleh Si Kecil.
Luka di tenggorokan yang dialami si Kecil ketika mengidap flu Singapura tentu saja akan membuat Si Kecil tidak memiliki nafsu makan yang baik. Terlebih lagi dengan kondisi tubuh yang kurang fit (malaise).
Perlu Moms ketahui bahwa beberapa orang, terutama Si Kecil yang mengalami gejala flu Singapura mungkin juga mengalami dehidrasi jika mereka tidak mampu menelan cairan yang cukup.
Jika terjadi kondisi ini, Moms harus mencari perawatan medis agar Si Kecil bisa ditangani sesuai dengan masalahnya.
Pada saat mengalami luka pada mulut, Si Kecil mungkin juga mengalami ruam pada telapak tangan atau telapak kakinya.
Bintik-bintik kecil atau mungkin muncul luka pada lutut, siku, dan bokong juga merupakan tanda gejala flu Singapura pada bayi. Ruam ini bisa berubah menjadi lepuh.
Bayi yang rewel dan mudah marah juga merupakan salah satu gejala flu Singapura pada bayi. Bayi yang demam disertai rasa sakit pada bagian mulut dan tenggorokannya, tentu kondisi ini membuatnya menjadi rewel.
Anak yang terinfeksi flu singapura juga mungkin mengalami nyeri otot atau gejala flu lainnya, seperti:
Perlu Moms ketahui bahwa flu singapura sebenarnya bukanlah suatu penyakit yang berat. Tidak semua orang akan mendapatkan empat gejala tersebut.
Beberapa orang, dapat terinfeksi dan tidak menunjukkan gejala flu singapura sama sekali. Akan tetapi, mereka masih dapat menularkan virus kepada orang lain.
Penyakit flu Singapura pada bayi biasanya merupakan penyakit yang ringan dan hanya menimbulkan demam selama beberapa hari disertai gejala yang ringan. Jika anak merasakan sakit di tenggorokan hingga kesulitan menelan, ada baiknya untuk memeriksakan kondisi tersebut.
Pemeriksaan juga perlu segera dilakukan bila mengalami sariawan yang sampai menyebabkan sulit makan dan minum, memicu dehidrasi berat, atau bila keluhan lain dirasakan makin memburuk.
Jika bayi Moms di bawah usia 3 bulan dan suhu tubuhnya mencapai 38 derajat Celsius atau lebih tinggi, segera hubungi dokter. Bayi sekecil ini dengan keluhan demam tinggi perlu diwaspadai dengan hati-hati. Jika bayi Moms telah berumur 3 bulan, tanyakan dokter kapan waktu yang tepat untuk segera membawanya ke rumah sakit.
Bagikan Artikel
Shop at MOOIMOM