25 Jan 2022
Anggraini Nurul F
0-6 bulan
0-6 bulan
Sebagai orang tua baru, Moms perlu tahu cara menggendong bayi baru lahir yang benar dan salah. Sebab tubuh dan tulang bayi yang baru lahir masih rentan, sehingga perlu ekstra hati-hati dalam menggendong.
Menggendong dan mendekap bayi merupakan cara mudah untuk bonding atau meningkatkan ikatan emosional antara orang tua dan anak. Pada awalnya, Moms yang baru pertama kali punya anak mungkin akan merasa kagok. Tapi tenang, sebelum Si Kecil lahir, Moms bisa berlatih terlebih dahulu!
Karena otot tubuh serta tengkorak bayi belum terlalu keras, Moms perlu berhati-hati. Cara menggendong bayi yang salah dapat membuat Si Kecil merasa tidak nyaman, bahkan mempengaruhi pertumbuhannya.
Untuk itu, Moms harus menghindari cara menggendong bayi baru lahir yang tidak benar seperti ini:
Kebanyakan orang tua mencoba mengangkat anak dengan meletakkan tangan di bawah ketiak bayi. Hal ini tidak benar. Bayi yang baru lahir belum memiliki kekuatan untuk menopang kepalanya sendiri, sehingga leher dan kepala anak perlu dijaga saat hendak menggendong.
Ditakutkan, kepala bayi dapat jatuh ke posisi dan arah yang salah sehingga menyebabkan sakit pada leher. Bayi baru bisa mulai menahan kepalanya sendiri saat berusia 4-6 bulan.
Moms bisa mengganti cara mengangkat bayi ini dengan meletakkan satu tangan di punggung hingga bokong bayi, dan tangan lainnya pada leher dan kepala bayi. Angkat bayi dengan perlahan, lalu gendong dengan cara yang benar seperti yang akan dijelaskan pada poin selanjutnya.
Saat menggendong bayi berhadapan pada dada, jangan arahkan kepala bayi langsung ke badan ya. Karena jika posisi kepala bayi langsung di depan dada Moms, ia akan sulit bernapas. Selain itu, hidung dan mulut bayi dapat tertutup oleh pakaian yang Moms pakai. Sebaiknya letakkan leher bayi sejajar dengan bahu Moms, agar ada ruang untuk bayi bernapas.
Saat menggendong bayi dengan posisi menyamping, jangan menyandarkannya pada satu lengan. Mungkin Moms merasa kuat untuk melakukan hal ini, tetapi posisi lengan yang tidak menyangga leher dan kepala dapat berisiko bagi Si Kecil.
Saat menggendong bayi dengan posisi menyamping, letakkan bagian leher hingga kepala anak sejajar dengan otot lengan atau bisep Moms. Posisi ini akan menjaga leher dan kepala bayi. Moms perlu memastikan kembali posisi tersebut saat mengganti tangan untuk menggendong bayi baru lahir.
Posisi yang salah ini kerap digunakan saat menjemur bayi, dengan hanya menyangga kepala dan bokong bayi. Selain sangat riskan karena dapat membuat bayi terjatuh, posisi ini membuat tulang belakang bayi yang masih rentan terpaksa menopang berat badannya lebih banyak.
Sebaiknya Moms menyangga Si Kecil menggunakan seluruh lengan, mulai dari telapak tangan hingga bagian siku atau lebih. Penggunaan lengan ini dapat menyangga kepala hingga punggung bayi. Moms bisa menggunakan telapak tangan satunya untuk menopang bokong bayi.
Selain menggendong secara langsung, Moms biasanya menggunakan gendongan atau baby carrier untuk membantu menopang bayi. Keuntungannya, gendongan bisa membuat tangan Moms eluasa melakukan aktivitas lainnya, serta praktis untuk dipakai saat jalan-jalan.
Masalahnya, banyak yang belum tahu bahwa memilih gendongan yang salah dapat membahayakan pertumbuhan bayi, bahkan dapat mengakibatkan dislokasi pinggul. Kok bisa?
Rupanya, gendongan yang baik harus bisa menyangga paha dan mengangkat posisi lutut bayi lebih tinggi membentuk M-Shape. Jika tidak berhasil membuat posisi M-Shape, kaki bayi akan menggantung dan memaksa tulang belakangnya untuk tegak. Padahal bayi baru lahir memiliki tulang belakang melengkung yang belum mampu menopang tubuhnya hingga usia 1 tahun.
Bagi Moms yang butuh gendongan bayi kain anti ribet, Tweeling & Co Babysling adalah jawabannya. Gendongan bayi ini nyaman dengan material berkualitas premium. Bayi aman dalam gendongan karena ring yang super kuat & kain gendong bayi yang nyaman.
Bagikan Artikel
Shop at MOOIMOM