22 Jul 2021
Dinda Ayu Saraswati
0-6 bulan
0-6 bulan
Berbagai masalah kesehatan seringkali terjadi pada bayi yang baru lahir, termasuk mata bayi kuning. Kondisi ini juga terjadi bukan hanya pada mata, tetapi kulit juga akan terlihat kuning. Mengapa hal ini terjadi?
Secara umum, penyebab mata kuning pada bayi karena disebabkan adanya kadar bilirubin dalam darah yang tinggi. Bilirubin adalah pigmen berwarna kuning yang dihasilkan dari hasil pemecahan sel darah merah.
Mata kuning umumnya terjadi pada bayi baru lahir yang berusia sekitar 1 minggu. Kondisi ini dapat dikenali dengan munculnya sejumlah gejala, antara lain kulit dan mata yang menguning, warna urine lebih pekat, dan tinja berwarna sedikit lebih putih dan pucat.
Penyebab mata kuning pada bayi dapat hilang dengan sendirinya setelah beberapa hari, akan tetapi ada juga bertahan dalam jangka waktu lama. Kondisi ini sering dialami pada bayi yang menyusui.
Ada dua macam penyakit kuning yang bisa terjadi saat menyusui, yaitu breastmilk jaundice dan breastfeeding jaundice. Dilansir dari Medical News Today, berikut penjelasan mengenai penyebab mata kuning pada bayi.
1. Kadar Bilirubin Tinggi
Penyebab mata bayi kuning yang pertama adalah kadar bilirubin yang tinggi. Bayi baru lahir, hingga berusia 12 hari, biasa mengalami kuning atau jaudince karena kadar bilirubin di dalam darah yang tinggi. Kuning bisa tampak di seluruh tubuhnya namun bagian sklera mata akan terlihat jelas karena warna dasarnya yang putih.
Bilirubin merupakan senyawa berwarna kuning hasil dari proses pemecahan hemoglobin di dalam darah. Penumpukan bilirubin inilah yang menyebabkan kerusakan hati atau gagal hati. Jika bilirubin dalam aliran darah terlalu tinggi, maka bilirubin bisa bocor ke jaringan di sekitarnya seperti kulit dan mata. Hal ini menyebabkan mata jadi menguning.
Jaudince bisa disembuhkan dengan cara fototerapi atau terapi sinar ultraviolet (sinar matahari) dan memberikan bayi cukup ASI.
2. Ikterus Obstruksi
Ikterus obstruksi adalah sumbatan di saluran empedu yang menuju usus halus. Masalah ini bisa menyebabkan pembengkakan organ hati, radang, dan kuning pada kulit. Potongan-potongan material yang keras seperti kerikil bisa terbentuk di kantong empedu. Jika saluran empedu tersumbat oleh batu empedu, bilirubin menumpuk di darah dan hal tersebut yang menyebabkan mata menguning.
Sementara batu empedu bisa disebabkan oleh beberapa hal seperti gen, berat badan, penurunan gerakan kantong empedu, kadar bilirubin yang tinggi, hingga ketidakmampuan kantung empedu untuk mengosongkan diri dengan baik.
3. Kurangnya Asupan ASI
Pasokan air susu ibu yang tidak cukup bisa membuat anak menderita penyakit kuning. Minimnya ASI membuat bilirubin dalam tubuh si Kecil susah dikeluarkan. Kondisi ini umumnya tidak memerlukan pengobatan dan akan sembuh saat ibu bisa memasok cukup ASI pada si Kecil.
Untuk mengurangi risiko bayi kuning karena kurangnya asupan ASI, ada beberapa tindakan perlu Moms lakukan seperti:
4. Pendarahan Internal
Penyebab lain yang bisa menyebabkan mata bayi kuning adalah perdarahan internal. Bayi yang mengalami lahir prematur menghadapi risiko lebih besar untuk mendapatkan pendarahan jenis ini.
Karena bayi belum bisa mengungkapkan keadaan dirinya, orang tua harus pandai memperhatikan kondisi si Kecil. Untuk penyakit kuning, gejala yang harus diperhatikan oleh orang tua munculnya warna kuning pada:
Kondisi bayi yang baru lahir dengan penyakit kuning bisa juga mengalami beberapa hal berikut:
Perawatan penyakit kuning yang menyebab mata bayi kuning biasanya hanya diperlukan jika bayi memiliki kadar zat yang disebut bilirubin dalam darahnya, jadi tes perlu dilakukan untuk memeriksanya.
Sebagian besar bayi dengan penyakit kuning tidak memerlukan pengobatan karena kadar bilirubin dalam darah mereka ternyata rendah. Dalam kasus ini, kondisinya biasanya membaik dalam 10-14 hari dan tidak akan membahayakan bayi.
Jika kondisi Si Kecil memburuk atau tidak hilang setelah 2 minggu, hubungi bidan, petugas kesehatan, atau dokter umum. Berikut ini cara mengatasi mata kuning pada bayi sebagai penanganan awal sebelum Moms pergi ke dokter:
1. Meningkatkan Asupan ASI
Meningkatkan asupan ASI, sebanyak 8-12 kali per hari. Tujuannya untuk meningkatkan pergerakan usus dan pengeluaran bilirubin. Pastikan bayi dapat menghisap ASI dengan baik saat menyusui, agar bayi dapat memperoleh asupan ASI yang dibutuhkannya.
2. Fototerapi
Fototerapi adalah pengobatan dengan jenis cahaya khusus (bukan sinar matahari). Kadang-kadang digunakan untuk mengobati penyakit kuning pada bayi baru lahir dengan menurunkan kadar bilirubin dalam darah bayi melalui proses yang disebut fotooksidasi.
Foto-oksidasi menambahkan oksigen ke bilirubin sehingga mudah larut dalam air. Hal ini mempermudah hati bayi Anda untuk memecah dan mengeluarkan bilirubin dari darahnya.
Ada 2 jenis utama fototerapi, yakni:
Kedua metode fototerapi di atas bertujuan untuk memaparkan kulit bayi ke cahaya sebanyak mungkin. Jika penyakit kuning bayi tidak membaik setelah fototerapi konvensional atau fiber optik, fototerapi multipel berkelanjutan dapat ditawarkan.
Fototerapi umumnya sangat efektif untuk penyakit kuning pada bayi baru lahir dan memiliki sedikit efek samping, meskipun bayi mungkin mengalami ruam dan diare sementara.
3. Transfusi Darah
Jika pada kondisi mata bayi kuning dan memiliki kadar bilirubin yang sangat tinggi dalam darahnya atau fototerapi belum efektif, ia mungkin memerlukan transfusi darah lengkap, yang dikenal sebagai transfusi tukar.
Selama transfusi tukar, darah bayi akan dikeluarkan melalui tabung plastik tipis yang ditempatkan di pembuluh darah di tali pusar, lengan atau tungkai. Darah ini kemudian diganti dengan darah dari donor yang cocok (golongan darah yang sama). Karena darah baru tidak mengandung bilirubin, keseluruhan kadar bilirubin dalam darah bayi akan turun dengan cepat.
Bayi akan diawasi secara ketat selama proses transfusi, yang dapat memakan waktu beberapa jam hingga selesai. Setiap masalah yang mungkin timbul, seperti pendarahan, akan segera diobati.
Darah bayi kemudian akan diuji dalam 2 jam setelah perawatan untuk memeriksa apakah berhasil. Jika kadar bilirubin dalam darah bayi tetap tinggi, prosedur ini mungkin perlu diulang.
Biarkan bayi istirahat dengan nyaman menggunakan MOOIMOM Baby Pillow. Terbuat dari bamboo fiber, sehingga adem dan tidak mudah berubah bentuk. Tersedia dalam 3 model yang bisa Moms sesuaikan dengan kebutuhan bayi.
Dapatkan di www.mooimom.id atau klik gambar di atas ya Moms!
Bagikan Artikel
Shop at MOOIMOM