24 Jun 2021
Dinda Ayu Saraswati
Gaya Hidup
Gaya Hidup
Dalam siklus haid, ada hari-hari tertentu di mana seorang wanita berada di kondisi yang paling subur untuk melakukan hubungan intim secara teratur dan memiliki kesempatan yang besar untuk hamil. Dengan mengetahui cara menghitung masa subur wanita setelah haid dapat menjadi kunci keberhasilan bagi pasangan yang mengidam-idamkan memiliki buah hati. Dengan kecocokan waktu masa subur dan berhubungan seks, maka peluang mendapatkan keturunan akan lebih besar. Sebab, di masa subur sel telur matang dan siap dibuahi oleh sperma.
Siklus haid yang normal bisa dihitung sejak hari pertama Moms mengeluarkan darah haid hingga hari terakhir siklus haid, yaitu hari sebelum haid berikutnya dimulai. Panjang siklus haid yang dianggap normal adalah antara 21–35 hari.
Dikutip dari Mayo Clinic, tanda masa subur bisa diketahui dengan adanya lendir yang mirip putih telur mentah. Lendir tersebut licin dan seperti penang. Lendir muncul akibat adanya peningkatan hormon estrogen yang memengaruhi leher rahim. Dengan adanya lendir, hal itu akan membantu pergerakan dan daya pemeliharaan sperma.
Namun, puncak kesuburan tidak berkaitan dengan banyak tidaknya lendir tetapi dari hari terakhir munculnya lendir tersebut. Rasa licin akibat lendir dan vulva yang membengkak menunjukkan masa subur wanita masih ada.
Umumnya masa subur wanita dihitung berdasarkan catatan dan analisis siklus haid selama setidaknya 8 bulan terakhir. Dikutip dari Alodokter, berikut adalah cara menghitung masa subur wanita:
Dengan demikian, jika siklus haid Moms rata-rata adalah 27–30 hari, masa paling subur Moms adalah pada hari ke-9 hingga ke-19.
Agar semakin memperkuat prediksi hari paling subur, Moms juga bisa menggunakan indikator lain, seperti:
1. Meningkatnya Suhu Basal Tubuh
Suhu basal tubuh adalah suhu tubuh saat bangun di pagi hari. Jika suhu tubuh Moms saat bangun di pagi hari sedikit lebih tinggi dari 35,5–36,6 derajat Celcius yang merupakan suhu normal tubuh, ini bisa berarti Moms sedang mengalami ovulasi.
2. Adanya Perubahan Lendir dari Mulut Rahim
Hormon yang mengontrol siklus haid juga memengaruhi lendir yang keluar dari mulut rahim atau lendir serviks. Tepat sebelum dan selama ovulasi, terdapat perubahan jumlah, warna, dan tekstur lendir.
Beberapa hari sebelum ovulasi, lendir biasanya akan menjadi lengket, keruh, dan keputihan. Sementara itu, tepat sebelum ovulasi, lendir akan menjadi licin seperti putih telur. Tahap ini biasanya berlangsung selama 3–4 hari, dan pada saat inilah Moms memiliki kemungkinan besar untuk hamil jika melakukan hubungan intim.
3. Nyeri pada Perut atau Punggung
Di masa ovulasi, yaitu di sekitar pertengahan siklus haid, beberapa wanita akan merasakan nyeri ringan hingga berat pada perut bagian bawah atau punggung. Rasa sakit ini dapat menjadi salah satu tanda untuk membantu mendeteksi masa subur.
4. Perasaan Lebih Bergairah
Sebagian wanita merasakan lebih bergairah, lebih bersemangat, dan lebih mudah bersosialisasi tepat sebelum ovulasi. Tak hanya itu, seorang wanita juga akan terlihat lebih seksi saat berada pada masa subur.
Dengan memperkirakan dan menghitung masa subur setelah haid, serta memahami apa yang terjadi selama siklus menstruasi, Moms menjadi lebih terbantu dalam merencanakan kehamilan dan mengevaluasi kesehatan reproduksi.
Selama masa penantian kehamilan, Moms ada baiknya mengonsumsi suplemen PRENAVITA Milk Vanilla secara rutin agar tubuh siap menyambut kehamilan. Tidak semata-mata hanya itu, tapi suplemen ini juga akan membantu dalam memenuhi kebutuhan nutrisi harian Moms dan calon buah hati.
Dapatkan suplemen kehamilan ini di www.mooimom.id atau klik gambar di atas ya Moms!
Bagikan Artikel
Shop at MOOIMOM